GridHealth.ID - Biasanya wilayah yang sudah memiliki jumlah kasus virus corona (Covid-19) yang cukup tinggi, pemerintah setempat baru berinisiatif siapkan bahan pangan dan membagikannya kepada warga.
Baca Juga: Unik! Bupati di Sulut Sosialisasi Covid-19 Keliling Kampung Bawa Peti Mati
Namun, berbeda dengan satu daerah di Sulawesi Utara, tepatnya di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim).
Sejauh ini, daerah Boltim, diketahui belum ada kasus positif virus corona (Covid-19).
Meski begitu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boltim telah menyiapkan 900 ton beras dan bahan pokok lain untuk dibagikan kepada warganya.
Hal ini dilakukan Pemkab Boltim, sebab sejak 23 Maret 2020, pemerintah setempat telah memberlakukan pembatasan aktivitas masyarakat, yang mana masyarakat tidak boleh keluar Boltim. Begitu pula dengan orang lain yang masuk Boltim yang diawasi secara ketat.
Meski menyadari kebijakan itu akan berdampak pada pendapatan warga, maka Pemkab Boltim mengambil keputusan untuk memberikan bantuan pangan selama tiga bulan ke depan.
Baca Juga: 10 Bantuan yang Diberikan Pemerintah Indonesia Selama Pandemi Covid-19 untuk Rakyat
"Makanya saya mengambil kebijakan untuk memberikan stimulan, selama tiga bulan sampai Juni, kurang lebih 900 ton beras disiapkan. Bantuan beras ini langsung ke masyarakat," kata Bupati Boltim Sehan Salim Landjar, Jumat (17/4/20) malam.
Menurut Bupati Boltim Sehan Salim Landjar, rencananya pembagian beras ini akan dilakukan pada Senin pekan depan.
"Senin pekan depan baru akan disalurkan. Sebanyak 300 ton yang akan disalurkan mulai Senin," kata Sehan, Sabtu (18/4/2020), dikutip dari Kompas.
Baca Juga: 6 Juta Pekerja Kena PHK hingga Menangis Histeris, Jokowi Siapkan Bantuan Dana Rp 650 Ribu per Bulan
Untuk mendapatkan bahan pangan ini, warga tidak perlu menjemput bantuan tersebut.
Melainkan, Pemkab Boltim telah membentuk tim untuk menyalurkan bantuan tersebut, dengan membagikannya ke rumah-rumah.
Penyaluran bantuan ini melibatkan beberapa pihak, di antaranya TNI-Polri, pemerintah desa, dan organisasi kepemudaan.
Rencananya, bantuan pangan ini akan dibagikan kepada 18.357 kepala keluarga.
"Dari 28.300 kepala keluarga, yang mendapatkan itu 18.357 kepala keluarga dengan asumsi jiwa kurang lebih 63.000," kata Sehan.
Menurut Sehan, pembagian beras ini proporsional.
"Dalam satu keluarga hanya satu sampai dua orang mendapat 15 kilogram beras. Kemudian, tiga sampai empat orang dapat 20 kilogram. Lima sampai enam orang dapat 25 kilogram, tujuh sampai delapan dapat 30 kilogram, sembilan sampai 10 dapat 35 kilogram, selebihnya itu 40 kilogram," jelas Sehan.
Selain beras, Sehan mengungkapkan bahwa warga juga akan mendapatkan gula pasir, minyak kelapa, dan ikan kaleng.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | kompas |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar