GridHealth.ID - Berawal dari kota Wuhan, China, pada Desember tahun lalu, kini wabah virus corona (Covid-19) sudah empat bulan lamanya menyebar dan menghantui berbagai dunia.
Data yang tercatat dalam laman worldometers.info, ada sebanyak 2,330,937 total kasus virus corona (Covid-19) per 19 April 2020, pukul 01:08 GMT.
Baca Juga: Jumlah Pasien Sembuh dari Covid-19 Makin Meningkat, Jadi Tanda Virus Corona Akan Berakhir
Jumlah itu tersebar di seluruh dunia, dan menyerang berbagai kalangan, seperti masyarakat umum hingga tenaga medis.
Berdasarkan salah satu pengakuan tenaga medis yang tidak diketahui nama dan asalnya, dia membagikan pengalamannya saat menjadi pasien Covid-19.
Pengalaman itu dibagikannya pada 7 April 2020 melalui situs tanya jawab, Quora.com.
Seseorang yang mengaku tenaga medis (53) itu diketahui baru saja sembuh dari infeksi virus corona (Covid-19). Dia menduga terinfeksi virus corona dari pasien Covid-19 yang ditanganinya.
"Saya baru saja pulih. Saya berumur 53 tahun, sehat." tulis dia.
"Inilah saya sekarang, saya adalah seorang tenaga medis, berada di garis depan pertahanan. saya berpikir bahwa saya terjangkit virus ini dari pasien saya."
Baca Juga: Dokter Tewas Lagi, Banyak Korban Tenaga Medis Akibat Pasien Tak Jujur?
Gejala
Awalnya dia mengalami gejala-gejala Covid-19 pada umumnya, seperti flu, demam, batuk, dan kelelahan. Gejala itu dialaminya selama 9 hari lamanya.
"Untuk 9 hari pertama rasanya seperti terkena flu, sedikit demam, malaise umum, dan batuk sedikit, hanya bisa berbaring di kasur tapi tetap terkendali. Virus Corona datang dan pergi, pada beberapa waktu terasa baik-baik saja, tapi saat demam terasa begitu buruk. Tapi tetap, itu tidak terlalu buruk."
Berjuang hingga sembuh
Di hari ke 9-10, dia merasakan pneumonia, juga demam yang semakin parah. Pada masa ini, dia mengatakan, dia tengah berjuang dalam melawan virus yang ada di tubuhnya.
"Pada hari ke 9–10 pneumonia akan menyerang tubuh anda. Demam semakin parah dan sebagian paru-paru terisi air. Meskipun anda adalah seorang yang sehat dan fit, anda bisa saja mengalami kematian.
"Masalahnya adalah level saturasi O2 adalah 90, tapi anda tidak merasakannya. Anda hanya berjuang. Seperti tenggelam, inilah titik paling krusialnya. Dan anda benar-benar sendirian. Tidak ada vaksin. Anda hanya berjuang. Sekarang anda sedang melawan virusnya."
Hidup dan mati
Setelah melewati masa itu, merupakan masa penentuan apakah akan kembali sehat atau semakin memburuk.
Baca Juga: Bukannya Terima Kasih, Sejumlah Netizen Facebook Justru Remehkan Upaya Tenaga Medis
"Setelah ini, anda akan sembuh atau mati. Buat taruhan. Saya mengalami demam yang begitu buruk dan batuk keras sekali."
Namun, setelah berjuang selama 14 hari, dia mengatakan virus dalam tubuhnya telah meninggalkannya, meski dia sadar indera pengecapnya telah hilang beberapa hari.
Baca Juga: Cerita Tragis Tenaga Medis di Pekalongan, Menjadi ODP Corona Gegara Pasien dan Keluarganya Tak Jujur
"Lalu, setelah 14 hari, anda akan merasakan virusnya meninggalkan diri anda. Tiba-tiba anda senang karena anda tahu sudah menang. Lucu memang, saat tahu bahwa indera pengecap anda telah hilang selama beberapa hari."
Istirahat itu penting
Saat kondisi tubuh sudah pulih, bukan berarti tubuh bisa langsung beraktivitas seperti sedia kala. Untuk itu, dia mengatakan butuh waktu satu minggu agar tubuh benar-benar normal.
Baca Juga: Selain Insentif, Dokter dan Tenaga Kesehatan Diberi Perlakuan Istimewa
"Pertama-tama, anda tidak bisa berjalan jauh, masih bisa tidur nyenyak, tapi anda tahu anda menang. Kondisi anda akan pulih dalam seminggu, dan anda bisa beraktivitas kembali."
Setelah kembali pulih total, ia mengakatakan akan kembali bekerja dan berencana untuk menyumbangkan plasmanya untuk menolong orang lain yang mengalami kondisi serupa dengannya, yaitu terjangkit virus corona (Covid-19).
"Minggu depan, saya akan bekerja lagi, menyumbangkan plasma karena saya sedang membuat antibodi untuk virusnya sekarang, untuk menolong orang lain."
"Semoga kalian semua tetap aman." tutup dia.
Itulah pengalaman yang dibagikan oleh seseorang yang menulis keterangan sebagai ahli bedah dan ilmuwan.
Meski kisahnya terdengar mengerikan, namun jika kita berjuang, maka kita bisa kembali pulih seperti sedia kala.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Quora,Worldometers |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar