Tagg mengungkapkan virus itu ada sekitar 55% di kotoran pasien positif Covid-19.
Petugas medis sebelumnya telah memperingatkan kentut yang mengandung partikel kotoran kecil yang dapat menyebarkan bakteri.
"Ya, SARS-CoV-2 dapat dideteksi dalam feses dan telah terdeteksi pada individu tanpa gejala hingga 17 hari pasca pajanan," ungkap Tagg.
Baca Juga: Gaet Pria Tampan, Luna Maya Ternyata Sering Tahan Kentut hingga Kena Angin Duduk saat Kencan
Dokter tersebut menambahkan bahwa tes sebelumnya telah menunjukkan kentut memiliki kekuatan untuk menyemprotkan serbuk dalam jarak jauh.
"Mungkin SARS-CoV-2 dapat disebarkan melalui kekuatan parping, namun kita perlu lebih banyak bukti. Jadi, ingatlah untuk selalu mengenakan APD setiap saat dan tetap aman!" ujarnya.
Sementara itu, pada tahun 2001, dokter Australia Karl Kruszelnicki dan ahli mikrobiologi Luke Tennent melakukan percobaan untuk melihat apakah kentut dapat menyebarkan penyakit.
Terlepas dari itu, GP dan Direktur Klinis Patientaccess.com, mengungkapkan bahwa sangat tidak mungkin seseorang akan tertular virus corona dari seseorang yang telah melewati angin.
Source | : | The Sun |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar