GridHealth.id – Pada 21 April 2020, bangsa Indonesia memperingati Hari kelahiran Raden Ayu Kartini yang merupakan seorang pelopor kebangkitan perempuan.
Kali ini, bangsa Indonesia harus memperingati hari bersejarah ini dari rumah untuk membantu pemerintah meredam penyebaran pandemi virus corona yang terjadi saat ini.
Namun, saat ini masih banyak kartini-kartini Indonesia, yaitu para petugas medis perempuan yang tengah berjuang, bekerja keras, dan berada di garda depan untuk melawan penyakit Covid-19.
Dokter Gladya dan dokter Annisa yang saat ini bertugas di RS Darurat Penanganan Covid-19 menyatakan terdapat hampir 80 persen tenaga medis yang terdiri dari dokter dan suster yang berjuang di Wisma Atlet adalah perempuan.
Baca Juga: Softex Daun Sirih Buat Pahlawan Berita Wanita Covid-19 Jadi Lebih Nyaman
Para petugas medis tersebut, harus mengenakan pakaian hazmat selama satu shift atau lebih dari 8 jam bekerja dalam keadaan apapun, demi merawat para pasien dan tetap menjaga keselamatan diri.
“Saat sedang bertugas dan mengenakan APD, sudah menjadi tanggung jawab kami untuk menggunakannya secara benar dan aman, saat mengenakannya pun kami sadar bahwa kami tidak bisa ke kamar mandi, makan, ataupun minum,” Jelas dokter Annisa.
Padahal sebagai perempuan siapapun Anda, tentunya akan ada saat yang terasa lebih sulit daripada hari-hari biasanya, misalnya saat menstruasi. Bayangkan jika harus mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) atau baju hazmat selama berjam-jam saat Anda haid tidak bisa bebas mengganti pembalut.
Karena itu, PT Softex Indonesia melalui brand Softex Celana Menstruasi bekerja sama dengan GridNetwork dari Kompas Gramedia Group mendonasikan hampir 10 ribu Softex Celana Menstruasi untuk tenaga medis perempuan di Wisma Atlet, baik dokter, perawat, dan relawan.
Baca Juga: Petugas Medis Gunakan Popok Saat Memerangi Wabah Virus Corona di China
“Donasi Softex Celana Menstruasi ini pastinya dapat membantu petugas medis perempuan lebih nyaman saat sedang bertugas walaupun sedang haid,” ucap dokter Gladya
Softex Indonesia terpanggil untuk membantu dengan menyediakan proteksi yang lebih tepat dan sangat dibutuhkan oleh tenaga medis perempuan yang saat ini sedang berjuang.
Penulis | : | Kaina Harini |
Editor | : | Sheila Respati |
Komentar