GridHEALTH.id - Kolak memang identik sebagai menu buka puasa yang wajib dicoba.
Berbagai variasi kolak mulai dari pisang, singkong, ubi, hingga labu, kerap kali dijajakan di berbagai daerah sebagai menu takjil saat berbuka.
Menawarkan rasa manis yang lezat membuat setiap orang yang melihat kolak langsung tergoda.
Namun di balik kelezatan rasanya, tak sedikit pula orang yang beranggapan bahwa kolak yang bersantan membawa dampak buruk bagi kesehatan.
Padahal nyatanya, kolak jauh lebih bergizi dibanding denganmenu takjil seperti es buah.
Lihat saja dari komponen bahan dari kolak tersebut, seperti:
Santan
Dalam laporan Harvard Medical School, sebanyak 80% hingga 90% mengandung lemak jenuh.
Inilah yang memberikan tekstur kuat pada suhu dingin atau ruang.
Laporan tersebut juga mengatakan santan tidak mengandung kolesterol, tidak ada serat, dan hanya jejak vitamin, mineral, dan sterol tumbuhan.
Sterol tumbuhan memiliki struktur kimia yang meniru kolesterol darah, dan dapat membantu menghambat penyerapan kolesterol dalam tubuh.
Namun sayangnya, jumlah yang ditemukan dalam beberapa sendok makan santan terlalu kecil untuk menghasilkan efek yang menguntungkan.
Gula jawa atau gula aren
Dari hasil studi penelitian yang dilansir dari NDTV Food menemukan, gula ini mengandung mineral seperti kalium , fosfor, seng, besi, mangan dan tembaga.
Selain itu juga mengandung sejumlah kecil fitonutrien seperti polifenol, flavonoid, dan antosianidin, serta antioksidan.
Gula jawa kaya akan vitamin B terutama inositol (Vit8) yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel sehat, serta tiamin, riboflavin, asam folat dan kolin.
Ini mengandung 16 asam amino yang sama dengan yang ada dalam getah dari mana ia berasal.
Asam amino adalah blok bangunan protein dan dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perbaikan sel.
Pisang
Buah satu ini memang kaya akan mineral yang disebut dengan kalium.
Satu pisang berukuran sedang mengandung 422 miligram kalium.
Mineral ini penting karena membantu menjaga kadar cairan dalam tubuh dan mengatur pergerakan nutrisi dan produk limbah masuk dan keluar sel darah.
Satu porsi pisang dianggap sekitar 126 gram dan mengandung 110 kalori, 30 gram karbohidrat dan 1 gram protein. Pisang secara alami bebas dari lemak, kolesterol, dan natrium.
Pisang juga mengandung vitamin (B6, C, A), magnesium, zat besi, mangan, serat hingga folat.
Berdasarkan kandungan protein yang tinggi dari semangkuk kolak, tak heran jika makanan ini dapat menggantikan semangkuk es buah, dan tepat dijadikan menu takjil andalan untuk buka puasa yang menyehatkan. (*)
Source | : | NDTV Food,harvard medical school,GridHealth.ID |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar