GridHEALTH.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump belum lama ini kembali menjadi perbincangan hangat di kalangan publik usai mencetuskan ide yang menuai kontroversi.
Di tengah pandemi virus corona yang kini telah menewaskan lebih dari 50 ribu warga AS, Donald Trump malah menyarankan untuk menyuntikkan cairan disinfektan.
Trump kembali dengan sarannya bahwa para ilmuwan menguji apakah cairan disinfektan, seperti pemutih dan cairan antiseptik, dapat disuntikkan ke dalam tubuh manusia untuk melawan virus corona.
"Saya melihat disinfektan dapat merobohkannya (virus corona) dalam satu menit, satu menit," kata Trump, dikutip dari Washington Post.
Baca Juga: Hanya Lakukan 3 Hal Sepele di Rumah , Pasien Covid-19 Ini Sembuh Dari Infeksi
"Dan adakah cara kita bisa melakukan hal seperti itu dengan menyuntikkan (cairan disinfektan) ke dalam tubuh, atau hampir membersihkan? Karena Anda melihat virus itu masuk ke dalam paru-paru dan jumlah yang sangat besar di paru-paru, jadi akan menarik untuk memeriksanya," tambahnya.
Sontak, publik pjn dibuat tercengang dengan ide gila yang dilontarkan Presiden AS tersebut.
Perlu diketahui, cairan disinfektan atau antiseptik memeliki kadar bahan kimia tertentu yang dapat membahayakan tubuh.
Baca Juga: Buka Puasa Tak Harus Makan Makanan Manis, Ini 8 Tips Berbuka yang Meyehatkan
Misalnya, chloroxylenol merupakan sejenis bahan kimia yang terkandung pada beberapa sabun disnfektan yang biasanya digunakan untuk mencuci tangan atau mencuci piring.
Melansir Drugs.com, pada orang dengan kondisi tertentu, bahan kimia tersebut dapat menimbulkan efek samping mengerikan, seperti gangguan irama jantung, akumulasi cairan di jaringan kelopak mata, penurunan fungsi paru, kantuk, sakit kepala, tekanan darah rendah, kegagalan paru-paru menyebabkan kehilangan napas, tremor otot, kejang, detak jantung lambat, atau ketidaksadaran (pingsan).
Bahkan yang lebih parahnya, jika cairan disinfektan tersebut disuntikkan ke dalam tubuh akan menyebabkan gangguan pada darah, seperti methemoglobinemia.
Melansir Medline Plus, methemoglobinemia (MetHb) adalah kelainan darah di mana jumlah abnormal methemoglobin diproduksi.
Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah (RBC) yang membawa dan mendistribusikan oksigen ke tubuh.
Methemoglobin adalah bentuk hemoglobin.
Dengan methemoglobinemia, hemoglobin dapat membawa oksigen, tetapi tidak dapat melepaskannya secara efektif ke jaringan tubuh.
Dampaknya, beberapa organ tubuh (termasuk mata dan lidah) akan berwarna pucat layaknya mayat lantaran tak mendapat aliran darah.
Baca Juga: Studi AS Terbaru; Virus Corona Bisa Cepat Hancur dengan Sinar Matahari
Melihat efek samping yang diberikan dari cairan disinfektan, alih-alih membunuh virus corona, saran Donald Trump ini malah bisa membawa bencana besar bagi kesehatan kita. (*)
#hadapicorona #berantasstunting
Source | : | Washington Post,drugs.com,medlineplus.gov |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar