GridHEALH.id - Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya pasien positif Covid-19 di dunia, beberapa gejala baru virus corona pun juga makin banyak ditemukan.
Beberapa rang bahkan mengaku terjangkit Covid-19 bukan dari sistem pernapanasan, melainkan dengan gejala dehidrasi, kulit kering, bahkan muncul lesi merah di kulit.
Baca Juga: Diare, Gejala Lain Positif Virus Corona yang Perlu Diwaspadai
Bahkan belum lama ini, seorang sejarawan dan penulis, Dr Fern Riddell mengisahkan pengalamannya melawan virus corona.
"Halo, aku tidak akan bercerita karena ini hari ke-33 terinfeksi #Covid-19, dan selama 26 hari terakhir aku merasa sangat kesakitan dari sakit yang pernah aku alami dalam hidupku," ucap Riddell dalam unggahan di Twitter-nya.
Baca Juga: Bio Farma Produksi PCR 100.000 Unit, Didanai Penggalangan Dana Gerakan Gasti Bisa
Sayangnya, wanita tersebut mengaku malah mengalami masalah di perutnya, terutama bagian lambung.
"Aku merasa sangat beruntung tidak memiliki gejala pernapasan, tapi masalahnya ada di bagian lambung, tetapi dengan gejala ringan hingga sedang, itu mengerikan," tambahnya.
Dikutip dari The Sun, wanita tersebut seakan mengalami demam musiman dan kehilangan indera penciuman.
Bahkan pada heri ke-10, Riddell merasa semuanya lebih buruk.
"Seluruh tubuh bergetar dan sakit, dehidrasi serius (6 liter air sehari ditambah dioralit), mual yang luar biasa, diare yang mengerikan, kelelahan yang luar biasa."
"Aku merasa sangat, sangat sakit. Dan itu menakutkan. Aku tidak ingat sepenuhnya dari 14 hari selanjutnya," ujarnya.
Sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan dalam jurnal dari American Gastrolenterology Association, para peneliti menyoroti gejala virus corona pada saluran pencernaan.
Baca Juga: Amerika Kelimpungan, Lebih 50 Ribu Orang Meninggal Akibat Covid-19
Di antara beberapa temuan signifikan, diamati bahwa sebagian besar pasien Covid-19 menunjukkan gejala diare, mual, muntah, bahkan ketidaknyamanan perut sebelum gejala pernapasan berkembang.
Dalam pengamatan patologis, deteksi RNA SARS-CoV-2 dan pewarnaan protein nukleokapsid virus intraseluler dalam epitel lambung, duodenum dan rektal menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 menginfeksi sel-sel epitel kelenjar glandular gastrointestinal ini.
Meskipun viral load RNA juga terdeteksi pada jaringan mukosa esofagus, tidak adanya pewarnaan protein nukleokapsid virus pada mukosa esofagus menunjukkan infeksi virus yang rendah pada mukosa esofagus.
Baca Juga: Bakal Menikah, Dokter Ini Malah Jadi Korban Covid-19, Meninggal di RS Kramat Jati
Hal ini menunjukkan bahwa virus dapat masuk ke dalam tubuh manusia tidak hanya melalui jalur pernapasan, tetapi juga melalui mulut dan saluran pencernaan.
Setelah masuknya virus dalam saluran pencernaan, RNA spesifik virus dan protein disintesis dalam sitoplasma untuk mengumpulkan virion baru, yang dapat dilepaskan ke saluran pencernaan.
Deteksi positif terus-menerus dari RNA virus dari tinja.
Baca Juga: Nekat Salat Berjamaah di Masjid, Lagi-Lagi 3 Warga Dinyatakan Positif Corona, 100 Orang Diisolasi
Selain itu juga diamati bahwa virus corona baru mampu juga menyusup dan menyerang hati, cedera hati ringan sampai sedang.
Berdasarkan pengalaman Riddell tersebut, ada baiknya untuk tetap menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan, serta mengonsumsi makanan bergizi. (*)
#hadapicorona #berantasstunting
Source | : | ncbi,The Sun |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar