GridHEALTH.id - Orang dengan obesitas kerap kali ditemukan di berbagai belahan dunia.
Obesitas bukanlah sekadar kelebihan berat badan, melainkan juga merupakan kondisi medis yang memerlukan penanganan secara tepat.
Sebab, apabila dibiarkan, orang dengan obesitas bisa meningkatkan risiko timbulnya masalah kesehatan yang serius.
Baca Juga: Amerika Kelimpungan, Lebih 50 Ribu Orang Meninggal Akibat Covid-19
Di tengah pandemi Covid-19, nyatanya banyak pasien yang menderita obesitas yang menjadi korban, seperti di California, Amerika Serikat.
Dilansir dari CNN, direktur bedah bariatrik di Huntington Hospital California, David Buchin menjelaskan, sebagian besar pasien yang berjuang melawan Covid-19 di unit perawatan intensif pusat medis adalah mereka yang obese.
Baca Juga: Studi AS Terbaru; Virus Corona Bisa Cepat Hancur dengan Sinar Matahari
Menurutnya, pasien yang mengalami obesitas sangat sulit dirawat.
Tak hanya itu, melansir Science News, tim tanggapan Covid-19 di O'Connor Hospital di San Jose, California, Nivedita Lakhera juga menyatakan banyak pasien Covid-19 dirawat dalam kondisi obesitas.
Buktinya, dari 180 pasien yang dirawat di rumah sakit tersebut, selama 1 Maret hingga 30 Maret, kondisi mendasar yang paling umum ditemukan pada orang dewasa berusia 18 hingga 49 tahun adalah obesitas.
Baca Juga: Indonesia Mendapatkan Pinjaman Dana Senilai 3 Juta Dollar dari Amerika, untuk Penanganan Covid-19
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), di Amerika Serikat sebanyak 42% orang dewasa memiliki BMI (Body Mass Index) lebih dari 30, dan lebih dari 9% digolongkan sangat gemuk dengan BMI di atas 40.
Baca Juga: China dan Amerika Semakin Tegang, Berani Halangi Ilmuwan AS Selidiki Sumber Virus Corona di Wuhan
"BMI adalah kelemahan untuk pasien Amerika, ” kata Jennifer Lighter, seorang ahli epidemiologi di Langone School of Medicine Universitas New York, dikutip dari Science News.
Sementara itu, pada 9 April 2020, studi melaporkan sebuah rumah sakit di Lille, Prancis, dari 124 pasien yang tengah dalam perawatan intensif untuk Covid-19, hampir setengahnya mengalami obesitas atau sangat gemuk.
Dari 85 pasien yang diintubasi, hampir 90% memiliki BMI lebih dari 35.
"Kebutuhan akan ventilasi mekanik invasif dikaitkan dengan obesitas parah dan tidak tergantung pada usia, jenis kelamin, diabetes, dan hipertensi," kata studi tersebut.
Umumnya, orang dengan BMI atau indeks masa tubuh tinggi cenderung mengalami masalah pernapasan.
Dikarenakan Covid-19 terutama merupakan penyakit pernapasan, sehingga dapat menempatkan pasien yang mengalami obesitas berada pada posisi yang kurang menguntungkan.
Baca Juga: Indonesia Datangkan 3 Juta Butir Obat Chloroquine, Ternyata Banyak Makan Korban Jiwa di Amerika
Dalam hal ini, Rekha Kumar, spesialis obesitas di New York, mengatakan dokter mungkin mengambil tindakan spesifik ketika merawat pasien Covid-19 dalam kondisi obesitas, termasuk memberi mereka oksigen lebih awal atau menahan mereka di rumah sakit lebih lama.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | CNN,sciencenews.org,cdc.gov |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar