Wacana tersebut pun membuat khawatir para dokter yang telah memperingatkan terdapat banyak hal terkait kekebalan virus corona yang masih belum diketahui.
Wacana tersebut juga mendapat kritikan dari World Health Organization (WHO) melalui sebuah pernyataan di laman resminya, Jumat (24/4/2020) lalu.
"Beberapa pemerintahan telah menyarankan bahwa deteksi antibodi terhadap SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan COVID-19, dapat dijadikan sebagai dasar untuk 'paspor imunitas' atau sertifikat bebas risiko."
Baca Juga: Viral Video Aamir Khan Bagikan Uang Rp 3 Juta dalam Sekilo Tepung, Ini Kata Manajemennya
"Yang memungkinkan orang-orang bepergian atau kembali bekerja dengan asumsi bahwa mereka terlindungi dari terkena infeksi kembali," seperti tertera dalam laman WHO.
Pernyataan tersebut melanjutkan, saat ini tidak ada bukti mereka yang sudah sembuh dari virus corona dan memiliki antibodi terlindungi dari infeksi kedua.
WHO menuturkan, saat ini tidak ada bukti yang cukup terkait efektivitas imunitas yang dimediasi oleh antibodi untuk menjamin keakuratan "paspor imunitas" atau "sertifikat bebas risiko".
Baca Juga: Imunitas Humoral Kuat Virus Corona yang Menginfeksi Tidak Bisa Berkutik, Ini 6 Cara Memilikinya
Meski demikian, WHO menyarankan agar para pasien sembuh dari corona tidak serta merta merasa lega dengan kondisi yang ada.
Para pasein sembuh dari corona tersebut harus tetap menjaga kesehatan dan sebaiknya melakukan isolasi mandiri agar tidak mudah tertular penyakit lainnya. (*)
#hadapicorona #berantasstunting
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar