GridHEALTH.id - Beberaa waktu lalu sempat beredar kabar bahwa pasien yang sembuh dari corona tergolong rentan.
Hal ini dikarenakan beberapa peneliti menyatakan bahwa virus corona dapat tertidur dalam tubuh pasien yang sembuh selama beberapa tahun.
Bahkan ada yang menyebutkan, pasien yang sembuh dari corona bisa jadi mengalami kerusakan organ dalam, seperti paru-paru, jantung, dan hati.
Kendati demikian, baru-baru ini seorang ilmuwan menyatakan hal lain yang seakan memberi angin segar bagi para pasien yang sudah dinyatakan bebas dari Covid-19.
Para ilmuwan yang berasal dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Korea Selatan mengatakan, pasien sembuh dari corona tidak akan kambuh lagi atau tidak mungkin virus corona dapat menular kembali kepada pasien yang sembuh.
Dilansir dari Tribunnews, CDC Korea Selatan juga telah menemukan, hasil tes untuk pasien yang diduga kambuh adalah positif corona 'palsu'.
Sebab, menurut mereka, tes dengan hasil 'palsu' itu didasarkan tidak bisanya membedakan antara jejak hidup virus dan sisa sampel virus mati yang tidak berbahaya setelah pasien sembuh.
Baca Juga: Studi : Fungsi Paru-paru Bakal Berkurang Pasca Sembuh Covid-19
Lebih lanjut, CDC menambahkan, virus corona tidak seperti virus lain (HIV atau cacar air).
Virus lain dapat menembus inti sel manusia dan tetap ada selama bertahun-tahun sebelum diaktifkan kembali.
Namun, virus corona tetap berada di luar inti sel-sel inang.
"Ini berarti itu tidak menyebabkan infeksi kronis atau kambuh," ujar Dr Oh Myoung-don, ketua komite CDC Korea Selatan.
Oleh karena itu, ia menegaskan ketidakmungkinan bagi pasien untuk kambuh.
"Di masa depan mungkin saja virus corona bermutasi dan menginfeksi orang yang sebelumnya mengatasinya, mirip dengan flu," tambahnya.
Sementara itu, Korea Selatan kini tengah dihadapkan akan adanya 277 pasien diyakini terpapar untuk kedua kalinya.
Baca Juga: Ingin Kenyang Lebih Lama saat Puasa? Coba Konsumsi 5 Makanan Tahan Lama di Perut Ini saat Sahur
Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa virus tersebut dapat bermutasi dengan sangat cepat sehingga orang tidak perlu kebal untuk menangkapnya lagi.
Namun, analisis genetik virus belum menemukan perubahan substansial, yang secara efektif akan menyamarkannya dari sistem kekebalan tubuh.
Terkait hal tersebut, beberapa negara merencanakan pengeluaran kartu imunitas, yang disebut juga paspor imunitas.
Baca Juga: Dokumen Rahasia China Terkuak, Intelijen Beberkan Kebohongan Dalam Menangani Virus Corona
Paspor tersebut akan memungkinkan mereka yang telah sembuh dari virus corona (Covid-19) untuk kembali bekerja.
Wacana tersebut pun membuat khawatir para dokter yang telah memperingatkan terdapat banyak hal terkait kekebalan virus corona yang masih belum diketahui.
Wacana tersebut juga mendapat kritikan dari World Health Organization (WHO) melalui sebuah pernyataan di laman resminya, Jumat (24/4/2020) lalu.
"Beberapa pemerintahan telah menyarankan bahwa deteksi antibodi terhadap SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan COVID-19, dapat dijadikan sebagai dasar untuk 'paspor imunitas' atau sertifikat bebas risiko."
Baca Juga: Viral Video Aamir Khan Bagikan Uang Rp 3 Juta dalam Sekilo Tepung, Ini Kata Manajemennya
"Yang memungkinkan orang-orang bepergian atau kembali bekerja dengan asumsi bahwa mereka terlindungi dari terkena infeksi kembali," seperti tertera dalam laman WHO.
Pernyataan tersebut melanjutkan, saat ini tidak ada bukti mereka yang sudah sembuh dari virus corona dan memiliki antibodi terlindungi dari infeksi kedua.
WHO menuturkan, saat ini tidak ada bukti yang cukup terkait efektivitas imunitas yang dimediasi oleh antibodi untuk menjamin keakuratan "paspor imunitas" atau "sertifikat bebas risiko".
Baca Juga: Imunitas Humoral Kuat Virus Corona yang Menginfeksi Tidak Bisa Berkutik, Ini 6 Cara Memilikinya
Meski demikian, WHO menyarankan agar para pasien sembuh dari corona tidak serta merta merasa lega dengan kondisi yang ada.
Para pasein sembuh dari corona tersebut harus tetap menjaga kesehatan dan sebaiknya melakukan isolasi mandiri agar tidak mudah tertular penyakit lainnya. (*)
#hadapicorona #berantasstunting
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar