Batuk kering biasanya ditandai dengan tenggorokan yang gatal. Sementara itu, Javaid mengatakan untuk batuk berdahak biasanya merupakan gejala dari sesuatu yang lebih ringan, seperti pilek atau alergi. Meski begitu batuk berdahak juga bisa menandakan gejala dari bronkitis dan pneumonia.
"Batuk berdahak sendiri adalah masalah, tetapi batuk kering akan membawa masalah lebih besar,” kata Javaid. Lebih bahaya lagi, batuk dibarengi dengan demam tinggi terus-menerus.
"Kombinasi gejala lebih berbahaya. Batuk dan demam jenis apa pun akan sangat memprihatinkan, " ungkapnya.
Gejala lain teinfeksi virus corona juga bisa berupa sesak napas yang ditemukan pada 18,6 % pasien.
Sakit tenggorokan pada 13,9 % pasien dan sakit kepala sebanyak 13,6 %. Namun Javaid menekankan batuk kering juga tak selamanya menandakan kita terinfeksi virus corona.
Batuk yang disebabkan oleh virus umumnya akan sembuh dengan sendirinya selama kita memiliki kekebalan tubuh yang baik. Biasanya gejala batuk dan gejala lainnya seperti hidung berair, bersin, lemah, dan sedikit demam akan sembuh kurang dari seminggu.
Baca Juga: Kebutuhan Air Minum Saat Puasa , Sahur Wajibnya Berapa Gelas?
Baca Juga: Kelengkapan Gizi Anak Ditentukan Sejak di Kandungan, Ini yang Harus Dikonsumsi Ibu Hamil
Lalu, bagaimana dengan batuk yang merupakan gejala akibat virus corona? Senada dengan Javaid, Dr. Sarah Jarvis, direktur klinis dari Patientaccess.com pun menjelaskan, batuk akibat infeksi virus corona umumnya bersifat batuk kering yang terjadi terus menerus.
Source | : | The Sun,Center for Disease Control and Prevention,Gridhealth.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar