Ia mengatakan, perawatan pasien jantung yang perlu dilakukan adalah selalu rutin meminum obat yang sudah diresepkan saat kontrol ke dokter. Langkah ini dilakukan untuk meminimalisir risiko mereka terinfeksi virus corona.
"Teruskan saja obatnya, karena kita mengurangi kemungkinan keramaian di rumah sakit, dan kemungkinan tertular penyakit yang lain. Jadi untuk saat ini lebih aman lanjutkan obatnya, lalu di rumah," jelasnya.
Berdasarkan data yang ditemukan, dr. Vito menyebut jika 50% pasien positif Covid-19 memiliki riwayat penyakit penyerta. Bahkan 80% orang yang dirawat bermasalah dengan kardiovaskular, sistem jantung, pembuluh darah, dan stroke.
"Jadi sebisa mungkin tidak pergi ke keramaian. Jadi orang-orang yang punya penyakit pembuluh darah dan ini adalah orang-orang yang cenderung rentan di serang Covid-19.
Dan jika memang terserang juga, maka kemungkinan untuk menjadi lebih berat penyakitnya, itu lebih terbuka," tutupnya.
American College of Cardiology mencatat bahwa mereka yang menderita penyakit jantung mungkin memiliki angka kematian tertinggi, lebih dari 10%.
Baca Juga: Mitos dan Fakta Tentang Obat Pengencer Darah yang Perlu Dipahami
Namun intinya bukan untuk menimbulkan lebih banyak kecemasan, tetapi untuk menekankan pentingnya penghindaran infeksi jika pasien memiliki penyakit jantung.
Source | : | YouTube,New York Post,American Heart Association |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar