GridHEALTH.id - Pertambahan kasus pasien positif virus corona (Covid-19) di Indonesia kini seakan bekembang makin pesat.
Menurut laman resmi Penanganan Covid-19 oleh BNPB, jumlah pasien positif Covid-19 sudah mencapai angka 12.071 orang, dengan jumlah pasien meninggal sebanyak 872 orang.
Baca Juga: Gugus Tugas Covid-19: 'Indonesia Belum Aman Sampai Vaksin Ditemukan'
Melihat hal tersebut, beberapa ahli menduga bahwa virus corona di Indonesia sudah bermutasi secara cepat.
Menurut Eijkman Amin Soebandrio, Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM), tipe virus corona di Indonesia bermutasi untuk menyesuaikan diri dengan kondisi di sini.
Meski demikian, belum lama ini, Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengungkapkan akan mengedarkan serum anti Covid-19 dalam beberapa bulan lagi.
Berdasarkan rapat bersama DPR RI, Bambang menuturkan tengah menggarap serum antivirus corona pada Selasa (5/5/2020).
"Kita juga coba kembangkan serum Anticovid-19 oleh Biofarma, lembaga pemerintah non-kementerian, dan ITB. Dibutuhkan 2-3 bulan untuk kita bisa mendapatkan serum yang ampuh menghadapi Covid-19," ucapnya.
Baca Juga: Selama WFH Jumlah Ibu Hamil Meningkat, Ada Risikonya Kehamilan di Tengah Pandemi Covid-19
Sementara itu, Bambang juga menyebut bahwa vaksin virus corona di Indnesia akan mulai diproduksi pada awal tahun 2021.
Bahkan Bambang menyebutkan, tengah melakukan uji klinis terhadap sejumlah obat-obatan yang selama ini digunakan untuk menanganai Covid-19 seperti chloroquine dan avigan, juga uji klinis terhadap terapi plasma darah atau convalescent plasma.
"Saat ini sedang dan sudah dilakukan riset terkait convalescent plasma, di mana plasma dari pasien yang sudah sembuh," kata Bambang di Graha BNPB, Jakarta, dikutip dari Kompas.com pada Minggu (3/5/2020).
Plasma darah tersebut kemudian diujicobakan untuk diterapi kepada pasien Covid-19 dengan gejala atau kondisi berat.
Dari pengujian yang dilakukan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), menurut dia, hasilnya cukup melegakan.
Baca Juga: Jadwal Kontrol dan Perawatan Pasien Jantung di Masa Pandemi Covid-19
"Namun tentunya riset ini harus dilaksanakan pada skala yang lebih besar. Oleh karena itu BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) bekerjasama dengan Kemenkes akan melakukan riset yang lebih besar lagi, melibatkan beberapa RS di daerah untuk mengembangkan convalescent plasma ini," kata dia.
Berbagai upaya tersebut dlakukan untuk meningkatkan kesembuha Covid-19 di Indonesia.
Baca Juga: Bukan Hanya Mampu Mengobati, Dokter juga Harus Cakap Berkomunikasi dengan Pasien
Terlepas dari itu, per tanggal 6 Mei 2020, jumlah pasien sembuh dari corona tela mencapai 2.197 orang. (*)
#hadapicorona #berantasstunting
Source | : | Kompas.com,YouTube |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar