GridHEALTH.id - Tak kuasa menahan rasa sakit luar biasa yang terus dirasakan, membuat Abul Bajandar menginginkan tangannya diamputasi.
Bagaimana tidak, rasa sakit luar biasanya itu disebabkan oleh penyakit langka yang diidapnya.
Diketahui Abul Bajandar menderita penyakit langka epidermodysplasia verruciformis (EV) alias sindrom manusia pohon.
Dikutip dari Dermnetnz, EV terjadi karena adanya mutasi gen yang membuat penderitanya rentan terinfeksi HPV (Human Papilloma Virus).
Kemudian memicu timbulnya lesi atau kutil-kutil ditubuhnya yang menyerupai pohon.
Penyakit ini biasanya disebabkan oleh dua faktor yakni keturunan dan sistem imun yang rendah.
Sayangnya penyekit EV adalah penyakit seumur hidup yang tidak dapat disembuhkan.
Baca Juga: Virus Corona Terdeteksi Hingga Sperma Pasien, Potensi Penularan Lewat Hubungan Intim?
Baca Juga: Alami Benjamin Button Disease, Bayi Ini Bikin Geger Ruang Operasi Pasca Kelahirannya
Sehingga meski lesi kulit dapat dihilangkan, lesi kulit yang baru akan terus muncul selama hidup penderitanya.
Hal ini lah yang membuat Abul Bajandar merasa putus asa akan hidupnya dan berkeinginan untuk mengamputasi tangannya sendiri.
Diketahui Ayah satu anak berusia 28 tahun itu sudah sebanyak 25 kali sejak tahun 2016 melakukan prosedur operasi untuk mengangkat lesi kulitnya.
Baca Juga: Penting Diketahui, Berikut Manfaat dan Efek Samping Terapi Plasma Konvalesen
Walaupun sempat merasa berhail di prosedur operasi pertama, namun penyakit itu kembali kambuh dua tahun kemudian.
Pada Mei 2018 lalu, kambuhnya penyakit yang diderita Abul Bajandar kali ini bahkan memaksanya harus pergibrobat ke klinik di Dhaka, Ibukota Bangladesh.
Ia kemudian dirujuk rumah sakit Januari 2019 lalu karena kondisinya semakin parah.
Merasa frustasi, Abul Bajandar juga sempat dikabarkan melarikan diri dari rumah sakit tempat dia dirawat.
“Pertumbuhannya melebar bahkan di kuku-kuku dan tangan. Saya salah telah kabur dari rumah sakit, tapi saya berharap dokter dapat menyembuhkan penyakit saya sepenuhnya,” ujarnya kepad AFP kala itu.
Tak kuasa menahan rasa sakit itu, Abul Bajandar menyatakan dirinya ingin mengamputasi tangannya saja.
Baca Juga: Kenapa Aroma Kentut Setiap Orang Berbeda-beda? Simak Penjelasannya
"Saya tidak bisa menahan rasa sakit lagi. Saya tidak bisa tidur di malam hari. Saya meminta para dokter untuk memotong tangan saya sehingga setidaknya saya bisa mendapatkan kelegaan," katanya kepada AFP dikutip via straitstimes.com (24/6/2019).
Sang ibu, Amina, juga mendukung keinginan anaknya itu.
"Setidaknya dia akan bebas dari rasa sakit. Ini adalah kondisi yang sangat buruk," ujarnya.
Baca Juga: Indra Penciuman yang Selalu Menjadi Alat Andalan Meramal Roy Kiyoshi tak Ampuh Lagi, Karena Masker?
Abul Bajandar mengataan ingin pergi ke luar negeri untuk perawatan yang lebih baik, tetapi ia tidak punya uang untuk menutupi biaya.
Sementara itu, Samanta Lal Sen, kepala ahli bedah plastik di Rumah Sakit Medical College Dhaka, mengatakan dewan tujuh dokter akan membahas kondisi Bajandar pada Selasa ini (25/6/2019).
"Dia memberikan pendapat pribadinya. Tetapi kita akan melakukan apa pun yang merupakan solusi terbaik untuknya," kata Sen.
Baca Juga: Tak Boleh Mandi di Saat Hujan Deras, Ternyata Ini Bahayanya
Pihak pemerintah Bangladesh melalui Perdana Menteri Sheikh Hasina menjanjikan perawatan gratis untuk Bajandar setelah penderitaannya menjadi berita utama nasional dan internasional.
Abul Bajandar telah tinggal di ruang perawatan khusus rumah sakit hampir dua tahun selama perawatan pertamanya.(*)
Baca Juga: Alasan Kuat Laboratorium Virologi Wuhan Dituding Sebagai Tempat Covid-19 Berasal
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | Suar.ID,dermnetnz.org |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar