GridHEALTH.id - Kasus pasien positif virus corona (Covid-19) yang kabur saat karantina mandiri kembali lagi terjadi.
Tindakan tidak terpuji itu diketahui dilakukan oleh warga Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah yang tengah merantau di zona merah Covid-19 DKI Jakarta.
Pelarian pasien positif tersebut terungkap setelah pihak Pemkab Banyumas melakukan aturan karantina bagi mereka yang baru datang ke daerahnya.
Dimana saat itu yang bersangkutan menjalani karantina selama tiga hari bersama pemudik lainnya.
"Pasien kabur dari Jakarta, ini yang menjadi masalah kabur dan sudah diterima di desa, dikarantina di desa tiga hari lalu dan sudah bersama-sama dengan orang lain dalam satu gedung dan sudah kontak dekat di desa," kata Bupati Banyumas Achmad Husein, Sabtu (9/5/2020).
Baca Juga: Dokter Tompi Sarankan Menggunakan Plastik Pada Ojol untuk Melindungi Diri dari Virus Covid-19
Baca Juga: WHO Dibuat Ketar-Ketir Dengan Temuan Jamu Antivirus Corona Madagaskar
Husein juga sangat menyayangkan apa yang dilakukan warganya tersebut.
Sebab, pasien itu bukan hanya membahayakan dirinya sendiri tapi juga banyak orang disekitarnya.
Penting diketahui, menurut Mayo Clinic salah satu faktor risiko penularan corona adalah melakukan kontak langsung dengan seseorang yang sebelumnya melakukan perjalanan ke lokasi pandemi dan atau pergi ke tempat zona merah Covid-19.
Untuk itu, Husein meminta kepada warganya untuk menunda mudik dan jujur serta terbuka demi kebaikan bersama.
"Ini adalah pelajaran untuk kita, tolong jujur supaya dapat menyelamatkan orang banyak, karena ketidak jujuran ini kita harus melacak begitu banyak orang. Tapi kita akan tetap bekerja untuk menelusuri semaksimal mungkin," ujar Husein.
Terkait dengan adanya kasus pemudik yang dinyatakan positif terjangkit Covid-19 itu, Dinkes Banyumas akan melakukan tracing dan melaksanakan rapid test.
Sebab, saat pasien itu menjalani karantina di GOR Desa Panembangan diketahui ada sejumlah petugas dan pemudik lainnya yang diduga telah melakukan kontak erat.
Baca Juga: Djoko Santoso Wafat Akibat Pendarahan Otak, Satuan TNI Kibarkan Bendera Setengah Tiang
"Itu ada 10 orang yang kontak erat akan di-rapid test besok. 10 orang itu petugas, termasuk yang dikarantina, cuma isinya kan belum banyak, kamarnya juga sendiri-sendiri," kata Kepala Dinkes Banyumas Sadiyanto saat dihubungi, Sabtu (9/5/2020) malam.
Ia mengatakan, pasien tersebut pulang kampung dengan menggunakan travel.
Baca Juga: Penyebab Keterlambatan Bicara, Kondisi yang Dialami Putra Penyanyi Kelly Clarkson
Setibanya datang dari Jakarta, yang bersangkutan langsung dilakukan karantina di GOR Desa Panembangan, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas.
Meski sudah dilakukan upaya preventif, namun pihaknya menyayangkan ketidakjujuran warga tersebut.
"Pemudik yang belum tentu positif saja kita curigai yang dari daerah PSBB, ini malah positif. Jangan-jangan banyak masyarakat yang tidak jujur," kata Sadiyanto.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | Kompas.com,Mayo Clinic |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar