GridHEALTH.id - Aktor muda yang muncul di serial televisi The Flash, Logan Williams, meninggal dunia pada usia 16 tahun pada 2 April 2020. Ibunya telah mengungkapkan bahwa kematian Williams disebabkan oleh overdosis fentanyl.
Dalam sebuah wawancara dengan New York Post, Marlyse Williams mengumumkan bahwa hasil toksikologi awal menunjukkan bahwa Logan overdosis pada opioid.
Dia juga mengatakan bahwa Logan Williams telah berjuang melawan adiksinya selama tiga tahun.
Marlyse menjelaskan bahwa Logan mulai berakting ketika ia berusia 9 tahun, tetapi akhirnya berhenti ketika ia berusia 13 tahun karena proses audisi yang menegangkan.
Lalu, sekitar waktu itu, Marlyse akhirnya mengetahui bahwa putranya menggunakan ganja. Logan lalu diketahui beralih menggunakan obat lain, tetapi, Marlyse tidak tahu kapan anaknya mulai menggunakan fentanyl.
"Dia (Logan) benar-benar menyangkal karena dia sangat malu," ungkap Marlyse.
Baca Juga: Ini Alasannya Mengapa Puasa Bisa Tingkatkan Imunitas Tubuh Hingga Jarang Sakit
Untuk membantu masalah narkoba putranya, dia mengirimkan sang putra ke pusat perawatan di AS dan British Columbia, Kanada. Aktor muda itu telah tinggal di rumah kelompok juga.
"Saya melakukan segala yang dimungkinkan secara manusiawi, semua yang bisa dilakukan seorang ibu," katanya.
Sekarang, Marlyse berharap kematian Logan dapat membantu meningkatkan kesadaran akan kecanduan opioid dan meyakinkan orang lain yang berjuang untuk meminta bantuan.
"Kematiannya tidak akan sia-sia. Dia akan membantu banyak orang di ujung jalan."
Logan Williams memainkan versi muda dari pahlawan super DC, "Flash", dalam beberapa episode pada dua musim pertamanya.
Ia juga muncul dalam "Supernatural," "The Whispers" dan "When Calls the Heart."
Fentanyl atau fentanil terkadang dengan merek dagang Durogesic, adalah obat pereda nyeri yang digunakan untuk meredakan rasa sakit yang hebat.
Obat ini juga digunakan sebagai salah satu obat bius ketika pasien akan menjalani operasi. Fentanyl bekerja dengan mengubah respons otak dan sistem saraf pusat terhadap rasa sakit.
Baca Juga: Proyek Bill Gates Untuk Danai Riset Virus Corona Dihentikan, Ada Apa?
Baca Juga: Mal di Jakarta Mulai Dibuka 8 Juni, Usia dan Jumlah Pengunjung Akan Dibatasi
Penggunaan fentanyl dapat menyebabkan ketergantungan. Dokter akan menyesuaikan dosis dengan kebutuhan, sekaligus mengawasi perkembangan pasien selama obat diberikan.
Apabila dosis yang diberikan tidak sesuai dengan kondisi pasien, dapat membahayakan keselamatan pasien. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Antara,drugs.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar