GridHEALTH.id - Sejak sekolah dibuka kembali, anak-anak senang karena bisa kembali ke rutinitas mereka seperti sebelum munculnya pandemi Covid-19.
Namun, dengan sekolah dibuka kembali nyatanya menjadi ancaman tersendiri bagi anak-anak maupun staf sekolah dalam terinfeksi virus corona (Covid-19). Peristiwa ini sebagaimana terjadi di Prancis.
Baca Juga: Nekat Mengaktifkan Kembali Sekolah Saat Pandemi Covid-19, Ini Contohnya yang Menelan Korban
Pada 11 Mei 2020 sekolah dan penitipan anak di Prancis kembali buka, dalam hal itu sekitar 1,4 juta anak kembali ke sekolah.
Namun sejak sekolah dibuka kembali, setidaknya ada 70 kasus Covid-19 yang dilaporkan yang terdeteksi di sekolah-sekolah.
Kasus tersebut terjadi di kalangan penitipan anak dan sekolah dasar di Prancis, seperti dilansir dari Dailymail.
Baca Juga: Usai 3 Bulan Ditutup, Anak-anak di Vietnam Senang Bisa Kembali Sekolah
Selain itu, lebih dari 50.000 siswa sekolah menengah juga kembali ke sekolah pada Senin (18/05/2020), seminggu setelah pencabutan karantina nasional.
Menteri Pendidikan Prancis Jean-Michel Blanquer mengatakan semua lembaga yang terkena dampak telah ditutup.
Dalam hal ini, Blanquer menduga kemungkinan anak-anak terinfeksi sebelum sekolah dibuka kembali, hal ini sebagaimana disampaikannya di radio Prancis RTL pada hari Senin.
"Hampir setiap kali ini adalah kasus yang muncul di luar sekolah," katanya.
Baca Juga: Akan Normal Lagi, IDI Komentari Rencana Pemerintah Membuka Kembali Sekolah di Masa Pandemi Covid-19
Kendati demikian, dia menambahkan, kasus di sekolah 'tidak bisa dihindari' tetapi hanya terjadi di sebagian kecil tempat.
Hingga 18 Mei 2020, kasus Covid-19 di Prancis mencapai 179.927, dengan jumlah kesembuhan 61.728, dan jumlah kematian mencapai 28.239 kasus.
Ternyata bukan hanya di Prancis, hal serupa juga terjadi di Finlandia.
Baca Juga: Update PSBB DKI Jakarta; Kabar Gembira untuk Anak-anak, Kembali ke Sekolah 13 Juli 2020
Dilansir dari Xinhua, dua hari setelah sekolah dibuka kembali, beberapa kelas di Porvoo dan Sipoo, Finlandia selatan, akan kembali beralih ke pembelajaran jarak jauh.
Hal ini terjadi karena puluhan guru dan murid telah terinfeksi virus corona (Covid-19), lapor penyiar nasional Finlandia Yle pada hari Minggu (17/5/20).
Kota Porvoo melaporkan pada hari Minggu bahwa seorang siswa Sekolah Linnajoki di Porvoo telah terinfeksi Covid-19.
Sebanyak 17 siswa dan 4 guru yang telah terpapar virus corona di sekolah menengah yang memiliki 550 siswa itu. Kini, semua yang terpapar Covid-19 melakukan karantina di rumah.
Namun, beberapa kelas yang siswanya tidak terpapar Covid-19 akan melanjutkan sekolah seperti biasanya, dengan mengikuti pedoman kesehatan dan kebersihan yang sebelumnya dikeluarkan.
Baca Juga: Anies Tutup Sekolah se DKI Jakarta Sebagai Antisipasi Virus Corona
Sementara itu, di sekolah Soderkulla di Sipoo, sebagian besar staf telah dikarantina setelah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi.
Menanggapi berita tersebut, Menteri Pendidikan Finlandia Li Andersson mengatakan melalui akun Twitter-nya bahwa dalam kasus infeksi, sekolah harus segera mengambil tindakan berdasarkan Undang-Undang Penyakit Menular dan memberlakukan pengaturan khusus untuk memastikan keamanan.
Baca Juga: Presiden Perancis Gemas, Korban Corona di Negaranya Meningkat
Per 18 Mei 2020, Finlandia melaporkan ada sebanyak 6.380 total kasus Covid-19. Dari jumlah itu 5.000 di antaranya telah pulih, dan sebanyak 300 kasus dilaporkan meninggal dunia.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | dailymail.co.uk,xinhuanet.com |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar