Wiku menjelaskan, masyarakat akan menjalani kehidupan secara new normal hingga ditemukannya vaksin dan dapat digunakan sebagai penangkal virus corona (Covid-19).
"Transformasi ini adalah untuk menata kehidupan dan perilaku baru, ketika pandemi, yang kemudian akan dibawa terus ke depannya sampai tertemukannya vaksin untuk Covid-19," katanya lagi.
Senada dengan Wiku, seorang epidemiolog dari Griffith University Australia dokter Dicky Budiman, juga memaparkan new normal merupakan bagian dari strategi yang diterapkan selama belum ditemukannya vaksin atau obat untuk virus corona (Covid-19).
"Pembatasan jumlah kerumunan, batasan jarak, keharusan memakai masker di manapun dan bisa dilakukan skrining suhu di tiap kantor atau mall atau sekolah," kata Dicky, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (9/5/20).
Baca Juga: Akibat Virus Corona Sudah Mutasi Ribuan Kali, Ilmuwan Cemas Penemuan Vaksin Bakal Lama
"Sebab, perjalanan pandemi ini masih panjang, vaksin masih lama," tutunya.
Dengan demikian, hadirnya new normal maka diharapkan masyarakat bisa kembali menjalankan rutinitas yang diiringi dengan protokol kesehatan yang disiplin, sehingga kehidupan tetap berjalan meskipun diiringi dengan pandemi Covid-19.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | kompas |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar