Tren ini sepertinya akan terus berlanjut tahun ini.
Dari Januari hingga April, 1.202 kilometer persegi dihilangkan, menetapkan rekor baru untuk empat bulan pertama tahun ini, menurut data berdasarkan gambar satelit dari National Space Research Institute (INPE) Brasil.
Itu adalah berita buruk, tidak hanya untuk planet ini tetapi untuk kesehatan manusia, kata Lapola, yang memegang gelar PhD dalam pemodelan sistem bumi dari Max Planck Institute di Jerman dan bekerja di University of Campinas di Brasil.
"Ketika Anda menciptakan ketidakseimbangan ekologis, saat itulah virus dapat melompat dari hewan ke manusia," katanya.
Pola serupa dapat dilihat dengan HIV, Ebola dan demam berdarah.
"Semua virus yang muncul atau menyebar dalam skala besar karena ketidakseimbangan ekologis," kata Lapola.
Sejauh ini, sebagian besar wabah tersebut telah terkonsentrasi di Asia Selatan dan Afrika, sering dikaitkan dengan spesies kelelawar tertentu.
Tetapi keanekaragaman hayati besar Amazon bisa menjadikan kawasan itu, "Kumpulan virus corona terbesar di dunia," kata Lapola, merujuk pada coronavirus secara umum, bukan yang berada di belakang pandemi saat ini.
Baca Juga: 4 Kebiasaan karena Dipaksa Selama PSBB Membuahkan Budaya Baru di Masyarakat Indonesia
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar