Baca Juga: Melahirkan di Saat Pandemi Covid-19, Sangat Disarankan Melakukan Tes Virus Corona Lebih Dulu
Pekerja ambulans meninggalkan mayat di jalan dan staf dewan mengatakan itu bukan tanggung jawab mereka untuk mengeluarkan mayat.
Anak tiri pria itu, Marcos Vinicius Andrade da Silva, 26, mengatakan ia menghubungi petugas polisi yang berpatroli pada hari berikutnya yang juga menolak untuk memindahkan jenazah.
Butuh sekitar 30 jam sebelum tim pemakaman akhirnya diatur untuk mengambil mayat Mr da Silva yang membuat keluarganya sangat sedih dengan apa yang terjadi.
Dia kemudian dimakamkan di sebuah upacara dengan hanya empat orang, termasuk Marcos dan ibunya, yang hadir.
Baca Juga: Awas, Virus Corona Sangat Mudah Sekali Menyebar di Toko Baju
Akta kematian menyebutkan bahwa ia meninggal karena serangan jantung, meskipun keluarganya mengklaim itu adalah komplikasi dari coronavirus.
Sementara itu, presiden Jair Bolsonaro telah meningkatkan penggunaan obat malaria yang kontroversial dan tidak terbukti untuk mengobati pasien di Brasil.
Peraturan baru berarti dapat diberikan kepada orang-orang dengan gejala yang lebih rendah seperti sakit perut, batuk atau demam, menurut Departemen Kesehatan.
"Masih belum ada bukti ilmiah, tetapi sedang dipantau dan digunakan di Brasil dan di seluruh dunia," kata Bolsonaro, yang menyamakan virus itu sebagai 'flu kecil' dan berseteru dengan pemerintah setempat atas tindakan mereka yang tinggal di rumah, kata melalui halaman Facebook resminya.
Baca Juga: Kasus Nol Selama Seminggu, Tegal Berencana Segera Buka PSBB
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar