GridHEALTH.id - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana akan kembali membuka sekolah dan memulai aktivitas belajar-mengajar di kelas per 13 Juli mendatang.
Pembukaan sekolah di tengah pandemi virus corona ini rupanya bertepatan dengan dimulainya tahun ajaran baru 2020/2021.
Baca Juga: Kasus Infeksi di Sekolah Kembali Terjadi Setelah Diaktifkan, DKI Jakarta Juli Sekolah Kembali Dibuka
Rencana itu pun disambut dengan respons yang beragam dari berbagai pihak, mengingat kurva kasus infeksi virus corona baru di Indonesia masih terus meningkat, bahkan beberapa hari lalu hampir mencapai 1.000 kasus baru ditemukan dalam sehari.
Untuk itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) berencana akan mengadakan survei dengan menyasar orangtua, guru, dan anak sebagai respondennya untuk mengetahui pandangan masing-masing pihak soal rencana pembukaan kembali sekolah.
Baca Juga: Situs Ini Tawarkan Rute Mudik Aman Terhindar dari Virus Corona, Mau Coba?
Survei itu baru akan dilakukan pada akhir Mei-awal Juni 2020.
Namun, baru-baru ini survei uji coba telah dilakukan oleh Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti melalui akun Facebook pribadinya.
Survei dibuat pada Jumat (22/5/2020) sekitar pukul 12.00 WIB.
Retno menyampaikan hasil survei uji coba yang dibuatnya setelah 6 jam diunggah dan mendapat 87 respons dari netizen yang merupakan guru, orangtua, dan tenaga kesehatan.
Baca Juga: Punya Hutang Tidur Meningkatkan Risiko Hipertensi dan Penyakit Jantung
Hasil dari survei uji coba yang dilakukannya itu, 71% responden menyatakan tidak setuju terhadap rencana pembukaan ini, karena berbagai alasan.
Mayoritas mereka tidak setuju karena melihat angka positif Covid-19 di Indonesia masing sangat tinggi.
Mereka lebih mementingkan keselamatan anak dan guru dan tidak memilih untuk mengambil risiko untuk berdamai dengan virus sebagaimana disampaikan oleh Pemerintah.
"Saya tidak setuju. Keselamatan dan kesehatan anak-anak harus yg utama dan pertama. Mereka kelak generasi di bangsa ini," tulis seorang warganet.
Bahkan tak sedikit orangtua yang menguhubungkan kejadian di luar negeri, di mana banyak anak sekolah tertular virus corona usai kembali bersekolah.
"Merujuk dari negara-negara lain, kita persiapkan dulu imun kita sampai penyakit ini benar-benar minim terjadi. Jangan sampai kejadian di luar negeri itu terulang di Indonesia," tulis seorang warganet.
Pada 11 Mei 2020 sekolah dan penitipan anak di Prancis kembali buka, dalam hal itu sekitar 1,4 juta anak kembali ke sekolah.
Namun sejak sekolah dibuka kembali, setidaknya ada 70 kasus Covid-19 yang dilaporkan yang terdeteksi di sekolah-sekolah.
Sementara di Finlandia, sebanyak 17 siswa dan 4 guru yang telah terpapar virus corona di sekolah menengah yang memiliki 550 siswa itu.
Baca Juga: Dana Bansos di Bogor Dipakai Beli Baju Lebaran Diketahui Wali Kota Bogor, Bima Arya Geram
Kejadian serupa juga terjadi di Inggris, sejumlah siswa sekolah dasar dikabarkan positif terinfeksi virus corona setelah pemerintah membuka kembali aktivitas belajar di sekolah. (*)
#hadapicorona #berantasstunting
Source | : | Facebook,GridHealth.ID |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar