GridHEALTH.id - Memahami Jokowi dari Kalimat Berdamai dengan Virus Corona Hingga The New Normal, yang Kini Menjadi Pusat Perhatian Tanda Tanya.
Kalimat yang diucapkan Jokowi mulai dari berdamai dengan virus corona, hingga The New Normal, kini memang tengah menjadi pusat perhatian tanda tanya.
Maksudnya publik banyak yang memberikan tanda tanya pada dua kalimat yang ucapkan Jokowi secara resmi terebut.
Salah satu masyarakat yang memberikan tanda tanya besar, dan juga mungkin bertanya-tanya prihal itu adalah Putri aktivias Ratna Sarumpaet.
Dirinya yang seorang artis, jauh dari hiruk pikuk dan urusan politik, tapi untuk kalimat yang diucapkan Jokowi dia menaruh perhatian dan tandanya.
Menurutnya, penggunaan istilah The New Normal untuk hadapi Corona membingungkan dan tidak tepat.
Baca Juga: Tolak Pembukaan Mal Saat 5 Juni Nanti, YLKI : 'Jangan Gegabah'
Pemilik nama lengkap Atiqah Hasiholan itu menganggap bahwa The New Normal itu tidak normal.
"Saya bingung dengan kata New Normal terkait dengan kehidupan bersosial dan kontak fisik terhadap manusia
Jadi ketika pandemi udah usai namanya apa?
No this is not normal, this is just a transition untuk kembali ke kehidupan normal," tulis Atiqah diakun Instagram nya @Atiqahhasiholan Rabu (27/5/2020).
Baca Juga: Kapsul LH Herbal Bisa Mengatasi Covid-19, Hasil Penelitian 3 Ilmuan Ternama China
Atiqah Hasiholan pun menyebut jika pemilihan kata sangat berkaitan dengan psikologis manusia.
Baca Juga: Surabaya Bisa Jadi Wuhan, Dokter yang 'Curhat' Penanganan Covid-19 Malah Akan Diproses Kode Etik
Dari seorang tokoh yang kerap bersuara politik lain lagi.
Menurut Rocy Gerung, melansir TribunWow.com (12 Mei 2020), tak seharusnya mengimbau warga untuk berdamai dengan Virus Corona.
Sebab, menurut Rocky Virus Corona kini menjadi musuh seluruh negara di dunia.
"Kalau mau efektif ya mesti ada the new kind of leadership, yang khusus punya kemampuan untuk mempersuasi publik menerima kenyataan dan bukan menyerah, berdamai dengan Corona," ungkap Rocky.
Baca Juga: Jangan Biarkan Covid-19 Makin Meluas, Ikuti Pedoman Buang Masker Sekali Pakai ala BPOM
Apa Maksud Presiden Joko Widodo Meminta Masyarakat untuk Berdamai dengan Virus Corona?
Deputi bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menjelaskan maksud Presiden Jokowi yang mengajak masyarakat berdamai dengan Covid-19.
Menurut Bey, Jokowi ingin agar masyarakat tetap produktif meski virus corona masih mewabah di dalam negeri.
Baca Juga: Ikatan Dokter Indonesia (IDI): 'New Normal Indonesia Belum Waktunya'
"Bahwa Covid-19 itu ada, dan kita terus berusaha agar Covid segera hilang. Tapi kita tidak boleh menjadi tidak produktif, karena adanya Covid-19 menjadikan adanya penyesuaian dalam kehidupan," kata Bey kepada wartawan, Jumat (8 Mei 2020), melansir Kompas.com.
Bey mengatakan, saat ini Covid-19 memang belum ada antivirusnya.
Namun, masyarakat bisa mencegah tertular dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun, serta menjaga jarak.
Menurut Bey, hal ini adalah hidup normal dengan cara baru.
Baca Juga: Seakan Setuju dengan Jokowi, Dokter Asal Amerika Ini Beberkan Alasan Hidup Damai dengan Virus Corona
"Ya, artinya jangan kita menyerah, hidup berdamai itu penyesuaian baru dalam kehidupan.
Ke sananya yang disebut the new normal. Tatanan kehidupan baru," kata dia.
Presiden Joko Widodo sebelumnya mengatakan, pemerintah terus berupaya keras dan berharap puncak pandemi Covid-19 akan segera menurun.
Selama wabah masih terus ada, Jokowi meminta seluruh masyarakat untuk tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan.
"Artinya, sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan Covid-19 untuk beberapa waktu ke depan," katanya di Istana Merdeka, Jakarta, dalam video yang diunggah Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden pada Kamis (7 Mei 2020).
Baca Juga: Telah Terbit KTP Digital New Normal, Solusi Hidup Normal di Era Baru
Ia juga mengatakan, beberapa ahli menyebut ada kemungkinan kasus pasien positif Covid-19 menurun angkanya.
Namun, ketika kasusnya sudah turun bukan berarti langsung landai atau langsung nol, melainkan masih bisa fluktuatif.
Bagaimana, masih ada dan memiliki tanda tanya besar mengenai Berdamai dengan Virus Corona ataupun The New Normal?(*)
Baca Juga: Ikatan Dokter Indonesia (IDI): 'New Normal Indonesia Belum Waktunya'
#brantasstunting
#HadapiCorona
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar