GridHEALTH.id - Sejak kemunculan wabah virus corona, tak sedikit yang menciptakan inovasi guna mencegah terjadinya penularan virus corona, salah satunya pelindung wajah atau dikenal dengan face shield.
Bahkan di awal kemunculannya, face shield tampak dipakaikan kepada para bayi yang baru lahir. Sebab, bayi yang baru lahir dirasa tidak memungkinkan jika memakai masker.
Belakangan ini, tak sedikit orang yang menggunakan face shield dalam beraktivitas sehari-hari. Face shield pun berfungsi sebagai tameng wajah untuk meminimalisir terjadinya penularan virus corona.
Alih-alih menggunakan masker, penggunaan face shield cenderung dianggap lebih aman karena melindungi mata, hidung, dan mulut. Sedangkan masker hanya melindungi hidung dan mulut.
Baca Juga: Rentan Terinfeksi Virus Corona, Petugas Puskesmas Ini Sukarela Buat Face Shield untuk Bayi
Bahkan, beberapa negara mendukung penggunaan face shield bagi pelajar selama menjalani aktivitasnya di sekolah, misalnya di Singapura.
Dilaporkan Straitstimes, murid pra-sekolah dan sekolah dasar, beserta guru masing-masing akan menerima face shield yang dapat digunakan kembali.
Inisiatif ini berasal dari Temasek Foundation yang bermitra dengan Badan Pengembangan Anak Usia Dini (ECDA) dan Kementerian Pendidikan.
Baca Juga: Ikut Hadapi Corona, Apple Ciptakan Face Shield Anti Covid-19
Tak hanya itu, pakar kesehatan di Philadelphia juga merekomendasikan para guru di wilayah itu untuk menggunakan face shield ketika sekolah dibuka kembali, dan serikat guru di Palo Alto, California, pun melakukan hal serupa, seperti dilansir dari Nytimes.
Dr. Eli Perencevich, seorang dokter penyakit menular di University of Iowa and the Iowa City Veterans Affairs Health Care System, percaya bahwa face shield harus menjadi alat pelindung pribadi.
Baca Juga: Hadapi Corona, Desainer Asal Temanggung Ciptakan Face Shield Mask Kurang Dari Rp 20 Ribu
Sebab, menurut Dr Perencevich, face shield melindungi seluruh wajah, termasuk mata, dan mencegah orang dari menyentuh wajah mereka atau secara tidak sengaja memaparkan diri mereka dengan virus corona.
Meski begitu, penggunaaan masker masih harus digunakan di atas face shield di sebagian besar situasi, meskipun keduanya menawarkan perlindungan dasar yang memadai.
Hal ini sebagaimana tercatat dalam pedoman Kementerian Kesehatan Singapura.
Baca Juga: Jangan Biarkan Covid-19 Makin Meluas, Ikuti Pedoman Buang Masker Sekali Pakai ala BPOM
Kementerian Kesehatan Singapura menyebut, masker wajah harus digunakan ketika meninggalkan rumah atau dalam situasi di mana sulit untuk memastikan jarak yang aman, seperti pada transportasi umum.
Sementara itu, face shield dapat digunakan dalam situasi di mana tidak praktis untuk menggunakan masker wajah dan di mana jarak yang aman dapat dipertahankan, seperti guru berbicara untuk waktu yang lama di depan kelas.
Tak hanya itu, face shield juga dapat digunakan oleh individu yang merasa kesulitan memakai masker wajah, seperti anak kecil atau orang dengan kesulitan bernafas.
Baca Juga: Bersiap Untuk New Normal, Berikut Panduan Protokol Kesehatan dari Kemenkes RI
Kendati demikian, sampai saat ini Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan bahwa hal terbaik untuk melindungi diri dari virus corona adalah dengan melakukan isolasi diri, menjaga jarak sosial, memakai masker, hindari menyentuh wajah, dan rajin mencuci tangan menggunakan air dan sabun atau hand sanitizer.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | nytimes.com,Straitstimes |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar