GridHEALTH.id - Sejak merebaknya pandemi Covid-19, berbagai pihak turut serta melancarkan aksinya dalam menciptakan vaksin virus corona (Covid-19).
Salah satunya yang saat ini menjadi perbincangan adalah vaksin dari perusahaan farmasi Amerika Serikat, yakni Pfizer.
Baca Juga: Perangi Covid-19, Pfizer dan BioNTech Lakukan Uji Coba Vaksin pada Sukarelawan Manusia di AS
Berdasarkan informasi yang didapatkan, jika vaksin Covid-19 yang dikeluarkan Pfizer mendapat respon positif, maka akan tersedia pada akhir Oktober 2020.
"Jika semuanya berjalan dengan mulus dan selaras, kami akan punya cukup bukti keamanan dan kemanjuran bagi kami untuk percaya diri mengatakan kepada FDA (Food and Drug Administration) dan EMA (European Medicines Agency), kami memiliki vaksin pada akhir Oktober,” ujar Chief Executive Officer Pfizer Inc, Albert Bourla, dikutip dari laman Asianlite, Minggu (31/5/2020).
Baca Juga: Seluruh Kecamatan Masuk Zona Hitam Covid-19, Pemkot Bandung Malah Longgarkan PSBB di Beberapa Sektor
Seperti diketahui, Pfizer bekerja sama dengan perusahaan mRNA Jerman, BioNTech, keduanya menjalankan uji klinis vaksin BNT162 di Amerika Serikat dan Eropa.
Saat ini, vaksin BNT162 diketahui merupakan salah satu kandidat vaksin Covid-19 paling maju.
Baca Juga: Update Covid-19; Pfizer Temukan Senyawa Penghambat SARS-CoV-2
Baca Juga: Proyek Bill Gates Untuk Danai Riset Virus Corona Dihentikan, Ada Apa?
Selain BNT162, ada pula vaksin Covid-19 lainnya yakni INO-4800 yang dibuat Inovio, Institut vaksin Internasional, Institut Kesehatan Nasional Korea Selatan dan Coalition for Epidemic Preparedness Innovation yang disokong penuh Bill Gates.
Hingga kini, vaksin Bill Gates, INO-4800, dikabarkan sedang menjalani uji klinis Fase I yang diperkirakan pada Juni untuk mengukur data respons imun dan keamanan vaksin.
Sementara Fase II dan III uji klinis vaksin INO-4800 akan dilakukan mulai Juli atau Agustus.
Sejauh ini, pengembangan vaksin INo-4800 belum berani menyatakan kapan vaksin mereka akan tersedia dan siap dipasarkan secara global.
Melihat kondisi vaksin BNT162 milik Pfizer dan BioNTech yang semakin maju, lantas bagaimana nasib vaksin Covid-19 milik Bill Gates yang cenderung tertinggal?
Baca Juga: Bill Gates Menolak Dibilang Pencipta Virus Corona, 'Jutaan Dolar Saya Gelontorkan Untuk Cari Vaksin'
Baca Juga: Heboh FBI Tangkap Bill Gates , Benarkah Ia Pencipta Virus Covid-19?
Bahkan selain BNT162, masih banyak kandidat vaksin Covid-19 lainnya yang juga cenderung lebih maju dibandingkan milik Bill Gates, antara lain ChAdOx1 nCoV-19 yang dikembangkan Universitas Oxford, Britania Raya.
Kemudian Ad5-nCoV yang dikembangkan perusahaan asal Hong Kong, Cansino Biologics, Institut Bioteknologi Akademi Ilmu Kedokteran Militer China; serta kandidat vaksin yang dikembangkan Sinovac Biotech.
Sebelumnya diberitakan, pada 19 April 2020, mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari bersuara keras mengenai vaksin Bill Gates.
Baca Juga: Seluruh Kecamatan Masuk Zona Hitam Covid-19, Pemkot Bandung Malah Longgarkan PSBB di Beberapa Sektor
Dia curiga dan menolak keras vaksin yang disongkong oleh Bill Gates tersebut.
Alasannya karena Siti Fadilah meyakini adanya sejumlah kejanggalan dalam vaksin corona INO-4800 milik Bill Gates, seperti memasang microchip dalam vaksinnya.
“Apa betul microchip itu hanya untuk tanda seperti yang dia katakan? Tidak ada bukti sama sekali. Kita wajib waspada karena Bill Gates mempunyai proyek ambisius yaitu depopulasi demi mengatur populasi sedunia,” ujar Siti.
Bahkan, Siti meminta pemerintah Indonesia untuk berhati-hati dan menolak vaksin milik Bill Gates.
“Maka bersama ini saya sampaikan kewaspadaan terhadap hal tersebut. Untuk menghadapi wabah corona di Indonesia, sebaiknya pemerintah tidak menggunakan vaksin yang diproduksi oleh perusahaan farmasi yang berkaitan dengan Bill Gates,” tegasnya.
Siti juga mencurigai atas kesiapan Bill Gates dalam memproduksi vaksin Covid-19.
Pasalnya, jauh sebelum munculnya kasus virus corona, Siti mengatakan, Bill Gates telah mengumumkan adanya wabah penyakit besar di tahun 2020.
Baca Juga: Prediksinya Terbukti, Bill Gates Ramal Wabah Seperti Covid-19 Akan Terulang Kembali di Masa Depan
“Kalau Bill Gates sudah siap dengan vaksin corona sekarang kapan dia punya seed virus nya? Apa sebelum pandemik corona? Apalagi pada tahun 2015 dia telah mengumumkan akan ada pandemik besar di 2020,” terangnya.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar