GridHEALTH.id - Provinsi Jawa Timur melaporkan kasus virus corona melebihi hampir dua kali lipat dari kasus positif yang dilaporkan di DKI Jakarta pada Minggu, 31 Mei 2020.
Berdasarkan laporan situs resmi harian Covid-19 per 31 Mei 2020 hingga pukul 12.00 WIB, penambahan kasus positif di Jawa Timur mencapai 244 kasus.
Baca Juga: Tak Hanya Kasus Covid-19 yang Meningkat di Jawa Timur, Jumlah Perempuan Hamil Pun Mengalami Lonjakan
Sementara di waktu yang sama, penambahan kasus positif di DKI Jakarta sebanyak 118 kasus.
Penambahan kasus harian di Jawa Timur lantas menjadi yang tertinggi dari seluruh provinsi.
Dari jumlah itu pun, Jawa Timur mencatatkan jumlah kenaikan kasus harian positif Covid-19 terbanyak sejak kasus pertama dan kedua pada 2 Maret 2020 lalu.
"Yang pertama Jawa Timur, sekarang jadi 244 positif. Ada penambahan dibanding kemarin sebanyak 199," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto dalam konfrensi pers di Graha BNPB, Minggu (31/5/2020).
Hingga saat ini, total kasus virus corona di Jawa Timur sebanyak 4.847, dengan 609 kasus di antaranya telah pulih, dan 396 kasus lainnya meninggal dunia.
Belakangan ini, wilayah provinsi Jawa Timur memang sering kali menempati posisi tertinggi dalam penyebaran Covid-19 hariannya.
Baca Juga: Rahasia Nenek Hebat Asal Surabaya yang Berhasil Sembuh Dari Covid-19
Salah satu wilayah di Jawa Timur yang melaporkan kasus terbanyak adalah Kota Surabaya.
Bahkan, Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), dr Joni Wahyuhadi sempat menyebut Surabaya berpotensi menjadi Kota Wuhan, China.
"65 persen Covid-19 ada di Surabaya Raya, ini tidak main-main kalau kita tidak hati-hati maka Surabaya bisa jadi Wuhan," kata Joni, di Surabaya, Rabu (27/5/2020).
Baca Juga: Kasus Corona Pabrik Sampoerna Picu Perang Panas Khofifah dan Risma
Menanggapi fenomena ini, Pandu Riono, Epidemiolog dari FKM UI, mengatakan terdapat dua faktor yang menyebabkan peningkatan jumlah kasus virus corona yang kini bergeser ke Jawa Timur maupun wilayah lainnya.
"Dua faktor yang berpengaruh karena banyak orang yang mudik atau mudik balik, dan peningkatan kapasitas tes pada penduduk yang berisiko," kata Pandu, seperti dikutip dari Kompas.com, Minggu (31/5/2020).
Baca Juga: Sempat Dinyatakan Sembuh dari Covid-19, Pemudik dari Jakarta Ini Meninggal Dunia 12 Jam Kemudian
Sementara itu, menurut Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo, peningkatan kasus di Jawa Timur disebabkan oleh aktifnya empat klaster yang menjadi sumber penularan Covid-19 di Jawa Timur.
Baca Juga: Terdampak PSBB Covid-19, Tukang Sayur Bagi-bagi Sayuran di Jalan Pasar Sayur Kedungboto Malang
"Jawa Timur ini termasuk daerah yang potensi dari klaster tertentu sangat tinggi. Antara lain dari Gowa, kemudian jemaah tabligh, termasuk juga yang berasal dari dalam yaitu Pesantren Temboro dan Pabrik Sampoerna," ujar Doni, seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (27/5/2020).(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | kompas |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar