Baca Juga: Studi: Pembekuan Darah Semakin Banyak Ditemui Pada Pasien Covid-19
Van Kerkhove menuturkan, situasi bisa kembali memburuk dengan penerapan kembali karantina jika wabah sampai terjadi lagi.
Dia berujar, dalam situasi tertentu, sejumlah langkah kesehatan harus diperkenalkan lagi, yang tentu membuat orang gusar, di mana dia sangat memahaminya.
"Karena itu, virus ini bisa menjadi sangat berbahaya jika setiap orang sudah berpuas diri," ujar dokter asal New York, AS, itu.
Kekhawatiran akan adanya gelombang kedua di AS terjadi saat demo kematian George Floyd, di mana massa mengabaikan pembatasan sosial.
Meski begitu, Gubernur New York Andrew Cuomo menyatakan, acara makan-makan di luar ruangan diizinkan pada akhir Juni, di tengah persiapan pembukaan fase kedua.(*)
Baca Juga: Cegah Komplikasi Diabetes Sebelum Terlambat, Lakukan Cek Mikroalbuminuria
#brantasstunting
#HadapiCorona
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "WHO: Virus Corona Tidak Bermutasi Menjadi Lebih Berbahaya"
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar