GridHEALTH.id - Peserta Unjuk Rasa Kasus George Floyd di Amerika Harus Diuji Virus Corona, Pesan CDC Tidak Diterima Publik.
Unjuk rasa menentang diskriminasi ras pasca kematian George Floyd semakin menyeruak di segala penjuru Amerika Serikat.
Kondisi ini membuat Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat (AS) Robert Redfield sangat khawatir.
Pasalnya unujuk rasa George Floyd yang terjadi justru menjadi ajang penyebaran virus corona (Covid-19) semakin meluas di Amerika.
Dikutip dari laman Russia Today, Jumat (5/6/2020), kekhawatirannya itu diungkap selama sidang kongres tentang penanganan pemerintah terhadap pandemi pada hari Kamis kemarin.
Redfield mengatakan kepada anggota parlemen AS bahwa dirinya sangat prihatin karena pesan CDC tentang virus tersebut tidak diterima positif oleh publik.
Ia kemudian memperingatkan bahwa demonstrasi brutal anti-polisi yang ramai diadakan di sejumlah kota di AS selama pekan lalu, dapat mendorong lonjakan munculnya kasus baru corona.
"Saya pikir ada potensi, sayangnya, aksi protes ini akan menjadi acara penyemaian virus," kata Redfield tentang aksi protes itu.
Baca Juga: Cek Fakta, Manakah yang Lebih Sehat, Anggur Merah atau Anggur Hijau?
Redfield pun menyerukan kepada siapa saja yang mengambil bagian dalam aksi atau demonstrasi tersebut untuk dilakukan uji virus corona.
"Cara untuk meminimalkan hal itu adalah dengan membuat setiap orang menyadari bahwa mereka harus melindungi orang-orang yang mereka cintai, dengan mengatakan "Hei, saya harus diuji dulu," jelas Redfield.
Baca Juga: Kelab Malam Hingga Panti Pijat Sudah Boleh Beroperasi, Begini aturan PSBB Terbaru Kota Bekasi
Sementara Tim Walz, yang merupakan Gubernur Minnesota, tempat dimulainya protes pada minggu lalu, telah menggemakan saran Redfield.
"Siapa saja yang berdemonstrasi, harus diuji, terutama bagi mereka yang menunjukkan gejala," kata Walz.
Untuk diketahui Amerika Serikat sampai saat ini masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia, yakni hampir 2 juta.
Baca Juga: Cara Mengatasi Jerawat Saat Di Rumah Saja karena Pandemi Covid-19
Menurut data dari Worldometers.info/coronavirus, tercatat ada 1.924.555 kasus Covid-19 yang terkonfirmasi di Amerika Serikat.
Dimana 110.210 pasien telah dinyatakan meninggal dunia, 712.436 pasien sembuh, dan sisanya masih harus menjalani perawatan.(*)
Baca Juga: Studi: Pola Tidur Tak Teratur Dapat Membahayakan Kesehatan Jantung
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | tribunnews,Worldometers |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar