Baca Juga: Studi di Belanda: Anak-anak Bukan Penyebar Virus Corona yang Utama
Lalu Rousdy menceritakan awal mula rumah sakit yang ia pimpin menjadi RS rujukan COVID-19.
RS Prima Husada mulai ditunjuk sebagai RS rujukan bagi pasien covid-19 sejak 22 Maret 2020.
”Pertimbangannya memang harus ada rumah sakit yang mau jadi rujukan (bagi pasien covid-19). Jika tidak ada jadi pusing bagaimana caranya menangai pandemi ini," jelas Rousdy.
Rousdy berpendapat analisa penentuan diagnosa pasien COVID-19 tidak semudah membalik telapak tangan. Karena membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Baca Juga: Waspadai Kencing Berbusa, Bisa Jadi Gejala Awal Gagal Ginjal
Baca Juga: BUMN Susun Pemetaan Covid-19, Indonesia Berada di New Normal dan Death Zone, Apa Maksudnya?
"Tetapi untuk diagnosa covid-19 pasien konfirmasi positif bukan sesuatu yang mudah dan butuh waktu, gak bisa dengan waktu 1 detik, 1 menit menyatakan ini adalah pasien corona," beber Rousdy.
Meskipun rumah sakit Prima Husada distop menjadi rumah sakit rujukan Covid-19, juga disebut sebagai klaster baru Covid-19, orang nomor satu di rumah sakit swasta yang berlokasi di Singosari itu menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang mengkritisi kinerja rumah sakit yang ia kelola.
Baca Juga: Ahli Epidemiologi: Indonesia Tengah Memasuki Puncak Pandemi Virus Corona
Source | : | Kompas.com,Surya Malang |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar