GridHEALTH.id - Beberapa waktu lalu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, mengatakan bahwa 80% orang yang terinfeksi covid-19 tidak memiliki gejala.
"Hampir 80% orang yang membawa virus tidak mempunyai gejala keluhan apapun. Sehingga yang bersangkutan merasa sehat, merasa tidak membawa virus dan merasa baik-baik saja," kata Yurianto dalam telekonferensi di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (6/6/2020).
Baca Juga: 80% Infeksi Covid-19 Tidak Timbulkan Gejala, Siapapun Bisa Tertular
Bahkan, Yuri kembali mengatakan hal yang sama saat mengumumkan pertambahan jumlah kasus Covid-19 di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (11/6/2020) kemarin.
Dia menyebut, sebagian besar kasus positif Covid-19 yang ditemukan berasal dari mereka yang tidak mengalami sakit apa pun atau Orang Tanpa Gejala (OTG).
Temuan tersebut berasal dari temuan kasus yang terjadi di Jawa Timur, DKI Jakarta, dan Sulawesi Tenggara.
Baca Juga: Jubir Sebut 80% Pasien Covid-19 OTG, WHO: Kasus OTG Covid-19 Tergolong 'Sangat Langka'
"Sebagian besar dari kasus yang kita temukan dan kemudian positif pada kontak tracing adalah kasus yang tanpa gejala, atau dengan gejala yang minimal yang dipersepsikan, bahwa yang bersangkutan tidak mengalami sakit apa pun," kata Yuri, seperti dilansir dari Kompas.com, Kamis (11/6/2020).
Menurut Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (Covid-19) yang dikeluarkan oleh Kemenkes, OTG adalah seseorang yang tidak bergejala tapi berisiko telah tertular virus corona dari pasien Covid-19.
OTG diketahui memiliki kontak erat dengan kasus positif Covid-19.
Baca Juga: 45 Orang Dinyatakan ODP Setelah Kontak Erat dengan Ibu Hamil PDP Covid-19 yang Telah Meninggal
Kontak erat yang dimaksud aktivitas berupa kontak fisik, berada dalam ruangan, ataupun telah berkunjung, dalam radius 1 meter dengan pasien berstatus PDP atau positif Covid-19, dalam waktu 2 hari sebelum kasus timbulnya gejala, hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala.
Dalam pedoman tersebut juga terdapat kategori individu yang masuk ke dalam kategori kontak erat, seperti berikut:
Baca Juga: PB IDI; 32 Dokter yang Meninggal Karena Covid-19 Justru Tidak Bertugas di Rumah Sakit Rujukan
Petugas medis, yang memeriksa, merawat, mengantar, dan membersihkan ruangan di tempat perawatan khusus tanpa menggunakan APD (alat pelindung diri) sesuai standar.
Berada dalam satu ruangan dengan pasien virus corona, orang yang berada dalam suatu ruangan yang sama dengan pasien virus corona (termasuk tempat kerja, kelas, rumah, atau acara besar) dalam 2 hari sebelum pasien tersebut mengalami gejala dan hingga 14 hari setelahnya.
Orang yang bepergian bersama pasien virus corona, orang yang bepergian bersama (dalam radius 1 meter) dengan segala jenis alat angkut maupun kendaraan dalam 2 hari sebelum pasien mengalami gejala, hingga 12 hari setelah timbul gejala.
Orang yang terinfeksi virus corona tanpa menunjukkan gejala sering kali membuat kita bingung, sebab seseorang bisa saja terinfeksi corona di sekeliling kita tanpa disadari, sehingga siapa pun rawan terinfeksi.
Untuk mendeteksinya pun sulit dilakukan, hal ini dikarenakan kondisi orang tersebut yang cenderung menunjukkan kondisi tubuh yang sehat.
Baca Juga: Beredar Informasi; Jangan ke Rumah Sakit meski Alami Gejala Covid-19, Ini Kata Dokter
Oleh karenanya, baik pemerintah maupun kalangan medis tak lelah mengimbau masyarakat untuk lebih disiplin dalam mencegah penularan Covid-19.
Menurut Dokter Spesialis Paru RSUD Dr. Moewardi Surakarta itu menjelaskan, masyarakat bisa mencegah penularan Covid-19 dari OTG dengan cara yang selama ini telah dianjurkan dengan cara yang telah dianjurkan, seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu 0(8/04/20).
Beberapa caranya yaitu, dengan mengikuti anjuran physical distancing dengan di rumah saja atau mengurangi aktivitas di luar rumah, juga menerapkan physical distancing apabila bepergian atau kontak langsung dengan orang lain.
Baca Juga: Update Covid-19, DKI Temukan Ribuan Kasus Positif Orang Tanpa Gejala
Tak lupa, dr. Yusup juga dianjurkan untuk selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta mengenakan masker. Sebab, siapapun termasuk OTG yang tanpa sadar dapat menyebarkan virus corona ke orang lain.
“Sekarang kalau mau batuk, terus mulut dan hidung sudah ditutupi masker, dropletnya kan di dalam, enggak ke mana-mana,” jelas dia saat diwawancarai Kompa.com, Rabu (08/04/20). (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar