Pasalnya, telur infertil bisa jadi mengandung bakteri Salmonella yang dapat menyebabkan muntah, demam, diare, dan kram perut.
Kendati demikian, berbeda dengan telur ayam negeri, telur HE lebih cepat membusuk, biasanya setelah lewat satu minggu.
Baca Juga: Tak Hanya Corona, 4 Wilayah di Indonesia Ini Berpotensi Dilanda Banjir Bandang
Ini karena telur HE berasal dari ayam yang telah dibuahi pejantan.
Selain itu, telur HE biasanya sudah beberapa hari tersimpan di tempat penyimpanan maupun mesin tetas perusahaan.
Faktor inilah yang membuat telur HE harganya jauh lebih murah dibandingkan telur ayam ras yang bisa dijual pedagang di pasar. (*)
#hadapicorona
Source | : | Kompas.com,CDC |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar