GridHEALTH.id - Bukan hanya India saja yang belakangan ini terus melaporkan peningkatan kasus baru virus corona, belakangan ini Pakistan juga mengalami hal serupa.
Parahnya, selama 3 hari berturut-turut Pakistan sempat melaporkan penambahan kasus harian virus corona sampai lebih dari 6.000 kasus.
Baca Juga: Satu Bulan Lockdown Dibuka, Pakistan Catat Rekor Tertinggi Angka Kematian Covid-19
Jumlah itu dilaporkan negara seribu cahaya pada tanggal 12, 13, dan 14 Juni 2020, dengan angka tepatnya yakni 6.397, 6.472, dan 6.825 kasus.
Atas kondisi tersebut, Menteri perencanaan Pakistan memperingatkan pada hari Minggu bahwa jumlah kasus virus corona di negara itu dapat berlipat ganda pada akhir Juni dan memuncak pada lebih dari satu juta infeksi hanya sebulan kemudian, seperti dilansir dari Gulfnews.
"Perkiraan para ahli mengatakan jumlah kasus yang dikonfirmasi dapat mencapai 300.000 pada akhir Juni jika kita terus mengabaikan SOP (prosedur operasi standar) dan menganggap masalah ini ringan," kata Umar.
"Kami khawatir jumlah kasus yang dikonfirmasi dapat naik menjadi 1,2 juta pada akhir bulan depan," katanya kepada wartawan di Islamabad.
Peringatan dari menteri perencanaan Asad Umar datang karena banyak orang di negara itu terus mengabaikan panduan tentang jarak sosial, kebersihan, dan langkah-langkah lain untuk mengatasi wabah virus corona.
Hingga hari ini, Senin (15 Juni 2020), Pakistan mengkonfirmasi kasus virus corona sebanyak 144.472 total kasus, serta jumlah kematian sebanyak 2.729.
Baca Juga: Update Covid-19: Tembus 10.000 Kasus Positif Covid-19 Harian di India
Pihak berwenang telah meningkatkan pengujian tetapi ini masih terbatas, sehingga angka sebenarnya dianggap lebih tinggi.
Awalnya, tingkat infeksi virus corona cenderung melambat di negara-negara Barat, Pakistan dan negara-negara Asia Selatan lainnya, namun saat ini wilayah tersebut justru mengalami lonjakan kasus.
Baca Juga: Update Covid-19; Tembus 100.000, Arab Saudi Alami Lonjakan Kasus Virus Corona Usai Idul Fitri
Peningkatan Pakistan terjadi setelah orang-orang melanggar pembatasan pemerintah dan memadati masjid dan pasar.
Sejak dimulai pecahnya Pakistan pada bulan Maret, Perdana Menteri Imran Khan menentang penguncian secara nasional dari jenis yang terlihat di tempat lain, dengan alasan negara miskin tidak mampu membelinya.
Sebaliknya, empat provinsi Pakistan memerintahkan penutupan, tetapi bahkan pembatasan tersebut sekarang telah dicabut.
Baca Juga: Jawa Timur Salip Kasus Harian Covid-19 di Jakarta Hampir Dua Kali Lipat, Ternyata Ini Penyebabnya
Umar mengatakan area hotspot seperti Lahore sekarang dikunci dengan cara khusus di mana pihak berwenang berusaha untuk melacak pasien virus corona dan membatasi dengan siapa mereka berhubungan.
“Pemerintah telah memutuskan untuk melakukan penguncian khusus dengan melacak hotspot dan kemudian menyegelnya. Ini akan dimulai dari provinsi Punjab, ”kata Umar.
Baca Juga: Korea Selatan Alami Lonjakan Kasus Baru Covid-19, Tanda New Normal Tidak Efektif Dilakukan?
Pihak berwenang di Islamabad telah mengunci satu lingkungan setelah melacak 200 kasus virus corona yang dikonfirmasi hanya dalam satu hari pada hari Jumat. (*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Gulfnews |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar