GridHEALTH.id - Siapa sangka selama pandemi virus corona (Covid-19) berlangsung, situs porno rupanya menjadi salah satu laman paling banyak diakses.
Hal itu diketahui setelah perusahaan Kaspersky merilis siaran pers yang menyebutkan sebanyak 51 % orang lebih banyak menonton konten pornografi saat work from home (WFH) alias bekerja dari rumah.
Angka tersebut diketahui berdasarkan riset yang mereka lakukan dengan melibatkan 6.017 responden dari berbagai negara di dunia yang dlakukan mulai 9 hingga 18 April 2020.
Hasilnya sebanyak 33% responden mengaku menonton konten dewasa di perangkat pribadi, sedangkan hampir seperlima (18%) karyawan justru mengakses konten pornografi itu dari perangkat yang disediakan oleh perusahaan.
Kaspersky melalui penjelasan resmi yang diterima gaekon.com, Minggu (10/05/20), menyatakan dalam situasi kondisi seperti ini karyawan semakin sulit memisahkan aktivitas pribadinya dengan kegiatannya dalam melakukan aktivitas kerja.
Baca Juga: Ibunya Dokter yang Meninggal Karena Covid-19, Mahasiswi Kedokteran Ini Putuskan Jadi Relawan
Baca Juga: Berani Korupsi Dana Covid-19, Kapolri Idham Azis; Curang Saya Sikat, Hukumannya Berat
Sementara itu, situs Pornhub yang selama ini menjadi pioner konten pornografi juga membeberkan fakta kenaikan kunjungan selama masa darurat corona ini.
Menurut mereka biasanya Pornhub hanya mencatatkan hanya 120 juta pengunjung situs setiap harinya.
Akan tetapi pada masa pandemi Covid-19 ini mereka mengalami peningkatan rata-rata sebesar 5,7 % pengunjung.
Puncak kunjungan ke Pornhub berada di waktu pagi buta, yakni sekitar pukul 2 pagi.
Baca Juga: Cara Stay at Home Unik Hadapi Corona, Wanita Kuba ini Membuat Oranglain Tersenyum
Melihat data tersebut, memang ada banyak alasan seseorang mengakses situs porno.
Namun menurut Joshua B Grubbs, guru besar bidang psikologi klinis di Bowling Green State University, Ohio, AS, dalam The Conversation alasan seseorang mengakses situs porno mengerucut pada mencari kenikmatan seksual.
Mengekspresikan rasa seksual untuk mencari kenikmatan memang merupakan suatu hal yang normal dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, termasuk mengakses situs porno.
Akan tetapi perlu diperhatikan juga jika ekspresi atau dorongan tersebut timbul sering sekali dan begitu kuat sehingga sulit dihindari bisa jadi kita sedang mengalami perilaku seks kompulsif (compulsive sexual behaviour/CSB).
Dalam istilah medis, perilaku seks kompulsif ini sering disebut juga hiperseks, nymphomania atau erotomania. Bahkan ada juga yang menyebutnya kecanduan seks.
Dimana salah satu gejala kecanduan seks ini bisa ditandai dengan intensitas atau seringnya seseorang mengakses situs porno.
Melansir dari Mayo Clinic, perilaku seks kompulsif secara umum dipertimbangkan sebagai suatu kelainan yang dialami seseorang dalam mengendalikan impuls atau dorongan seks.
Akibat kelainan ini, seseorang tak mampu menolak godaan atau dorongan melakukan suatu tindakan yang merugikan diri sendiri atau pun orang lain yang berkaitan dengan seks.
Pada kelainan ini, perilaku seks normal yang seharusnya menyenangkan dapat berubah menjadi kebiasaan yang ekstrem.
Untuk itu, jika seseorang sering sekali mengakses situs porno adabaiknya mulai berhati-hati. Sebab bisa jadi orang tersebut mengalami kecanduan seks.
Perlu disadari bahwa kecanduan seks adalah masalah serius yang dapat mengganggu kehidupan seseorang dan bahkan mengancam kesehatan.
Apalagi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2019 lalu menyebut kecanduan seks sebagai salah satu bentuk gangguan kesehatan mental.
Baca Juga: Masuki Fase New Normal, Presiden Jokowi Sudah Kangen Blusukan Lagi
Dimana kecanduan seks digambarkan sebagai ketidakmampuan untuk mengendalikan dorongan seksual yang intens, sehingga mengarahkan orang-orang mengabaikan kesehatan mereka, bahkan ketika mereka tidak lagi mendapatkan kesenangan dari aktivitas tersebut
Tetapi dengan pengobatan dan program-program bantuan seperti pengendalian intensitas akses situs porno, CSB dapat dikendalikan sehingga seseorang dapat membangun kenikmatan seksual yang lebih sehat.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Mayo Clinic,tribunnews,kontan |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar