GridHEALTH.id - Betapa malangnya nasib kedua orangtua bayi ini yang harus merelakan kepergian sang buah hati untuk selama-lamanya.
Bayi berusia 40 hari di Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, dikabarkan meninggal dunia.
Baca Juga: Jangan Asal Mencium Bayi, Dia Bisa Terinfeksi 10 Penyakit Ini
Bayi tak berdosa ini meninggal secara tragis usai dijenguk oleh kerabat orangtuanya.
Dikabarkan, bayi 40 hari ini meninggal dunia akibat tertular Covid-19.
Baca Juga: Virus Corona Makin Terkendali di Ibu Kota, Anies Baswedan: '22 Juni Ini Kado Masyarakat Jakarta'
Sebelum mengembuskan napas terakhir, bayi 40 hari tersebut sempat mendapat perawatn medis di RSUS Smart Pamekasan.
Melansir Kompas.com, Ketua Satgas Penanganan Pasien Covid-19 RSUD Smart Pamekasan Syaiful Hidayat mengatakan, bayi tersebut saat dilahirkan dalam kondisi sehat.
Begitu juga dengan orangtuanya.
Namun setelah dibawa pulang, diketahui banyak warga yang menjenguk dan menggendongnya.
Beberapa waktu kemudian, bayi tersebut mengalami keluhan seperti demam, batuk, dan sesak napas.
Seperti diketahui, bayi baru lahir merupakan salah satu orang yang paling rentan terpapar penyakit.
Melansir laman WebMD, bayi mudah terpapar virus dan bakteri yang menyerang sistem pernapasan, seperti bakteri Streptococcus pneumoniae (S. pneumoniae) penyebab radang paru invasif, hingga virus sinkronisasi pernapasan.
Terlepas dari itu, pihak rumah sakit yang melihat gejala itu langsung melakukan pemeriksaan pada kedua orangtuanya di RSUD Smart Pamekasan pada 9 Juni 2020.
Karena gejalanya mengarah kepada Covid-19, oleh tim medis RSUD, bayi tersebut langsung dilakukan perawatan di ruang isolasi.
Setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan, bayi tersebut dinyatakan positif corona pada usia 28 hari.
"Kalau kedua orangtuanya negatif setelah dilakukan rapid test. Bayinya yang positif karena terserang melalui warga yang menjenguk saat kelahiran," ujarnya.
Baca Juga: Waspada Infeksi Ganda, Kemenkes Beberkan Wabah Penyakit DBD Telah Mencapai 68.000 Kasus
Sementara hal sama juga disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Pamekasan, Sigit Priyono.
Menurutnya, dari hasil tracing yang dilakukan, bayi tersebut diduga tertular dari para penjenguk yang datang ke rumahnya.
Pasalnya, di kecamatan tempat tinggal korban diketahui banyak warga yang berstatus pasien dalam pemantauan (PDP) dan positif corona, namun tetap beraktivitas.
Meski sempat mendapat perawatan medis di RSUD, namun bayi tersebut kondisinya diketahui terus memburuk dan akhirnya meninggal dunia pada usia 40 hari.
"Kemarin jenazahnya sudah dimakamkan," terang Sigit Priyono.
Baca Juga: Nol Kasus Baru dan Kematian serta 21 Pasien Dinyatakan Sembuh, Ini Reaksi Gubernur Kalimantan Barat
Melihat kisah tragis tersebut, ada baiknya tidak menjenguk bayi baru lahir selama pandemi COvid-19 ini. (*)
#hadapicorona #berantasstunting
Source | : | Kompas.com,WebMD |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar