GridHEALTH.id - Update Covid-19; Perubahan Serangan Virus Corona di DKI Jakarta, Kelompok Masyarakat Ini Kini Rentan
Penyebaran virus corona (Covid-19) di DKI Jakarta mulai mengalami pergeseran.
Dimana Covid-19 disebut lebih menyasar pada warga miskin di Ibu Kota.
Kondisi tersebut diungkapkan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti.
Menurut anak buah Gubernur Anies Baswedan tersebut, pada masa awal terjadinya pandemi Covid-19 di Jakarta memang sebagian besar pasien merupakan kalangan menengah atas.
Namun kondisi itu berubah dan penyebarannya kini mulai menyasar warga miskin.
Baca Juga: Sudah Sembuh dari Infeksi Covid-19? Awas, Bisa Jadi Corona Hanya Tertidur dalam Tubuh
Baca Juga: Terbukti Alat Rapid Test itu Murah! Hanya 75 Ribu Rupiah per Paket
"Kasus awal adanya di Jakarta Selatan dan sebagainya itu menengah ke atas dan berjalannya waktu, kasus menyebar ke semua kota dan sudah bergeser ke arah golongan ekonomi yang lebih kurang beruntung," ucapnya, dikutip dari TribunJakarta, Jumat (26/6/2020).
Widyastuti pergeseran ini kini menjadi tantangan tersendiri bagi pihaknya.
Agar tak semakin meluas, Pemprov DKI disebut tengah gencar melakukan penelusuran kasus positif hingga tingkat RW.
Baca Juga: KDRT Meningkat di China Selama Pandemi Virus Corona, Wanita Bisa Akses Pelakunya di Internet
"Kami buat semacam klaster, kami mencoba kalau ada kasus positif, kami harus tahu positifnya dapat dari mana, terus siapa yang harus kami temui, lalu lokalisir, kami tracing," ujarnya.
"Kami pastikan jangan sampai menyebar ke luar klasternya, kalau sampai keluar klaster itu semakin sulit," sambungnya.
Baca Juga: IDI: Tingkat Kematian Tenaga Kesehatan di Indonesia Akibat Covid-19 Tertinggi di Dunia
Widyastuti mengatakan awalnya pihak mereka memprediksi puncak penyebaran Covid-19 di ibu kota bakal terjadi hingga pertengahan Mei.
Namun, ternyata penyebaran Covid-19 mulai melandai memasuki bulan Mei 2020 lalu.
"Kami awalnya memprediksi, angka di DKI itu Mei sampai pertengahan Mei. Tapi ternyata peak kita di April," kata Widyastuti.
Ia juga mengatakan, pihaknya telah menyiapkan berbagai fasilitas untuk melayani warga yang terpapar Covid-19.
"Kami memantau jumlah rumah sakit dan juga dari awal kami sudah berkoorinasi dengan Dinas Pemakaman kalau ada kasus meninggal dapat tertangani dengan baik," tuturnya.
"Jangan sampai warga DKI yang membutuhkan layanan tidak tertangani dengan baik," tambahnya menjelaskan.
Baca Juga: Gejala Baru Virus Corona Dirilis CDC, Semakin Sulit Dideteksi
Diketahui hingga Jumat (26/6/2020), DKI Jakarta masih melaporkan penambahan kasus baru harian sebanyak 168 kasus.
Berdasarkan situs resmi corona.jakarta.go.id, total kasus positif virus corona di Jakarta kini mencapai 10.640 kasus, setelah sebelumnya tercatat hanya 10.472 kasus.
Sementara angka kematian akibat virus corona di Jakarta bertambah bertambah 1 orang, yakni menjadi 632 orang.
Baca Juga: Fakta Seputar Listeria, Penyakit Bawaan Makanan yang Mengancam Keselamatan
Kemudian pasien sembuh tercatat bertambah 107 orang, dengan total 5.542 orang dinyatakan sembuh.
Sedangkan pasien yang masih menjalani perawatan di rumah sakit sampai hari ini berkurang 8 orang menjadi 1.330 orang.
Sementara yang melaksanakan isolasi mandiri di rumah masing-masing bertambah 68, menjadi 3.136 orang.(*)
Baca Juga: Hamil Besar, Tasya Farasya Ngepel Jongkok, Agar Persalinan Lancar?
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | TribunJakarta.com,corona.jakarta.go.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar