GridHEALTH.id - Aneh, Usai Makan Mi Instan Nenek di Gresik Diare Hebat, Dinyatakan Positif Covid-19
Nasib aneh dan kurang beruntung menimpa Aromi, nenek berusia 55 tahun yang tiba-tiba dinyatakan positif terinfeksi virus corona (Covid-19) usai makan mi instan.
Dari pengakuannya nenek asal Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik itu sempat mengalami diare atau sakit perut sebelumnya, usai menyantap habis mi instan.
Baca Juga: Anies Baswedan Bersyukur Angka Positif Covid-19 Dibawah Standar WHO; Alhamdulilah Terkendali
Cerita berawal ketika Aromi hendak makan untuk sahur, lantaran nasi sudah habis ia pun terpaksa memilih mi instan sebagai menu makannya.
Sayang tak berselang lama usai menyantap mi instan, Aromi justru merasa sakit perut yang tak tertahankan yang membuatnya memutuskan pergi ke puskesmas siang harinya.
Di Puskesmas, nenek Aromi didiagnosis mengalami infeksi lambung.
Saat dirapid test juga hasilnya reaktif, sehingga petugas medis di sana merujuk Aromi ke RSUD Ibnu Sina Gresik.
Sesampainya di rumah sakit, Aromi langsung mendapatkan perawatan dan diberikan beberapa obat.
"Setelah saya minum obat, nafsu makan saya sangat banyak," kata Aromi seperti dikutip dari Sindonews.com, Jumat (26/6/2020).
Ia juga belum diperbolehkan pulang karena hasil tes Swab menunjukan positif setelah 14 hari mendapatkan perawatan.
Hampir setiap hari Aromi diberikan obat dari daokter, sampai akhirnya ia dinyatakan negatif Covid-19 usai dua kali tes Swab selama 37 hari perawatan.
Melihat kejadian tersebut memang tidak diketahui mengapa nenek Aromi bisa terinfeksi virus corona usai makan mi instan.
Namun belakangan para ahli menunjukan gejala virus corona pada pasien positif Covid-19 di Indonesia.
Bahkan para peneliti menilai gejala yang timbul tersebut tak biasa alias aneh jika dibandingkan dengan pasien Covid-19 di negara lain.
Baca Juga: Inilah Vaksin-vaksin Corona yang Menurut WHO Paling Maju dan Potensial, Produksi China Salah Satunya
Temuan gejala baru ini diketahui telah dipublikasikan dalam jurnal National Library of Medicine, National Center for Biotechnology Information (NCBI) dengan judul penelitian Gastrointestinal Presentation in Covid-19 in Indonesia.
Dimana penelitian tersebut menemukan pasien positif Covid-19 di Indonesia rupanya cukup banyak yang mengalami gejala baru berupa gastrointestinal alias gangguan pencernaan.
"Gastrointestinal adalah saluran pencernaan. Beberapa pasien Covid-19 datang dengan gejala sakit pada saluran pencernaan, seperti nyeri perut, mual, muntah dan diare," ujar dr. Muhammad Khifzhon Azwar, salah satu tim peneliti Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Baca Juga: Selama Pandemi Pandji Pragiwaksono Sukses Turunkan Berat Badan Hingga 13 Kg, Ini yang Dilakukannya
Diketahui menurut Mayo Clinic, gastrointestinal merupakan peradangan pada dinding saluran pencernaan, terutama pada lambung dan usus yang mengakibatkan seseorang mengalami muntah dan diare hebat.
Dalam masyarakat awam kondisi ini juga dikenal sebagai 'muntaber'.
Dr Khifzhon mengatakan selama ini pasien yang positif terinfeksi virus corona baru, gejala seperti demam, batuk, sesak napas, yang biasanya mengarah pada flu atau pneumonia (radang paru).
Namun, para dokter menemukan gejala tidak biasa terkait saluran pencernaan pada beberapa pasien yang dirawat di rumah sakit.
Baca Juga: Studi: Produk Susu dan Olahan Susu Bisa Turunkan Risiko Diabetes
Jurnal penelitian ini menjelaskan seorang pasien menunjukkan nyeri dada dan gejala gastrointestinal yang selanjutnya dikonfirmasi memiliki infeksi virus corona setelah dirawat beberapa hari di bangsal standar.
Dia juga menjelaskan saat jurnal tersebut ditulis, data gejala sakit perut atau gastrointestinal belum tersedia atau belum dilaporkan Gugus Tugas Covid-19.
"Data yang kami catat pada jurnal itu dari China, di sana pasien dengan gejala saluran pencernaan hanya terjadi pada 2% pasien postif Covid-19. Sedangkan, di Indonesia kasusnya lumayan tinggi 7,5%," jelas dr Khifzhon.
Dr Khifzhon menegaskan studi ini dilakukan untuk memberikan informasi tentang bagaimana virus corona menginfeksi manusia.
Sebab, tak sedikit masyarakat yang memahami masuknya virus ini hanya menginfeksi saluran pernapasan.
"Bukan bermasuk menakut-nakuti. Melalui studi ini kami ingin menyampaikan virus corona ini dapat masuk dari mana-mana, jadi perlu berhati-hati," imbuhnya.(*)
Baca Juga: Virus Corona Berujung Petaka, Lantaran Takut Tertular Suami 'Lempar' Istri dari Lantai 5 Apartemen
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | Mayo Clinic,ncbi,Sindonews |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar