Berita itu dilaporkan oleh sejumlah media termasuk Radio Free Asia dan The Times.
Ayahnya mengatakan kepada South China Morning Post bahwa dia diberitahu oleh polisi tentang penangkapan putrinya pada hari Jumat.
Sebelum Zhang, tiga jurnalis warga lainnya menghilang karena menerbitkan laporan tentang epidemi Wuhan di outlet media sosial internasional.
Chen Qiushi, 34, terakhir terdengar pada 6 Februari, dan keberadaannya tidak diketahui.
Fang Bin, seorang pengusaha, juga menghilang pada awal Februari, dan diyakini telah ditahan negara. Li Zehua, 25, menghilang pada akhir Februari dan muncul kembali pada akhir April.
Baca Juga: Jadi Bos Pertamina Bergaji Rp 170 Juta, Ahok: 'Jadi Gubernur Lebih Enak Bisa Menolong Orang Banyak'
China dilaporkan telah melecehkan, mengancam, dan membungkam banyak warga yang bersumpah untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah atas kesalahan langkah yang dirasakannya dalam menangani wabah koronavirus baru.
Seorang pegawai negeri sipil, Tan Jun, dikatakan telah diinterogasi dan disumpal oleh polisi setelah mengajukan gugatan hukum pertama negara itu terhadap pemerintah provinsi Hubei karena 'menyebabkan kerugian yang belum pernah terjadi sebelumnya' terhadap kehidupan dan properti rakyatnya.
Penduduk Wuhan yang berduka lainnya diduga telah diganggu, diintimidasi dan dibungkam oleh pihak berwenang setelah berencana untuk membuat petisi terhadap para pejabat atas tanggapan mereka terhadap krisis kesehatan, yang telah menewaskan lebih dari 477.000 di seluruh dunia.
Source | : | GridStar.ID |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar