Baca Juga: Berkah Pandemi Covid-19, Kasus KDRT di Sleman Mengalami Penurunan
Seperti diketahui, merokok tidaklah menguntungkan bagi kesehatan, terlebih jika seseorang memilih untuk merokok di dalam mobil ketika tengah bersama dengan anak-anak, maka memungkinkan anak-anak mendapati dampak buruk dari paparan asap rokok tersebut.
Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), perokok pasif menyebabkan banyak masalah kesehatan pada bayi dan anak-anak, termasuk serangan asma yang lebih sering dan parah, infeksi pernapasan, infeksi telinga, dan sindrom kematian bayi mendadak.
Baca Juga: Miris! Demi Terhindar dari Virus Corona, Anak-anak hingga Ibu Menyusui Gunakan Rokok Herbal
Ketika anak-anak terpapar di dalam kendaraan seperti mobil, risiko ini secara substansial diperkuat.
Faktanya, studi penelitian Stanford menunjukkan bahwa merokok hanya setengah dari satu batang rokok di dalam kendaraan dapat menghasilkan tingkat asap bekas 10 kali lebih tinggi dari batas berbahaya yang ditetapkan oleh Environmental Protection Agency.
Baca Juga: Stop Merokok Jika Tak Ingin Tertular Virus Corona, Ini Alasannya
Bahkan dengan kondisi jendela yang terbuka, kadar toksin dan karbon monoksida masih sangat tinggi.
Untuk itu CDC menganjurkan para orang tua untuk melindungi anak-anak dari perokok pasif dengan mengambil tindakan, salah satunya menyebutkan 'Jangan mengizinkan siapapun merokok di dalam mobil, bahkan di dengan kondisi jendela terbuka'.
Baca Juga: 4 Jenis Hormon Bahagia Pada Tubuh Perlu Dibangkitkan Supaya Tidak Stres, Ini Caranya
Source | : | psychology today,CDC,BBC |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar