GridHEALTH.id - Upaya pemerintah Indonesia dalam menanggulangi penyebaran dan penularan virus corona (Covid-19) menjadi sorotan tajam publik belakangan ini.
Bagaimana tidak, pemerintah telah menggelontorkan dana hampir Rp 700 triliun untuk melakukan tes Covid-19 berupa rapid test.
Akan tetapi faktanya dilapangan dana rapid test tidak semua tertanggung oleh anggaran pemerintah.
Alhasil masyarakat masih harus merogoh kocek yang cukup tinggi untuk melakukan rapid test.
Kondisi ini pun juga disoroti oleh ahli epidemiologi dan biostatistik Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia, Pandu Riono.
Lewat akun Twitter pribadinya, Pandu mengingatkan pemerintah agar rapid test ini tidak menjadi ladang bisnis segelintir oknum yang ingin mengambil keuntungan di masa pandemi.
Baca Juga: Setelah Wabah Corona, Surabaya Kini Diresahkan Dengan Menumpuknya Limbah Medis APD di Pemakaman
Baca Juga: Masih Banyak Orang Ikut CFD di Jakarta, Pemerintah Ungkap Risiko Olahraga di Tengah Pandemi Covid-19
Source | : | Twitter,tribunnews |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar