Raditya melanjutkan, berdasarkan analisis aplikasi pengkaji potensi banjir, InaRISK, Indonesia memiliki potensi risiko sedang hingga tinggi untuk bahaya banjir.
"Diperkirakan, ada 100 juta penduduk di 34 provinsi yang terpapar bahaya banjir. Adapun luas wilayah yang memiliki potensi terdampak banjir kurang lebih 20 juta hektar," tutur Raditya.
Sementara itu, untuk bahaya longsor, ada 14 juta penduduk yang berada di 33 provinsi yang berpotensi terpapar.
Baca Juga: Setelah Wabah Corona, Surabaya Kini Diresahkan Dengan Menumpuknya Limbah Medis APD di Pemakaman
"Melihat kondisi hingga awal Juli 2020, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap siap siaga dalam menghadapi ancaman bahaya bencana hidrometeorologi," tegas Raditya.
Hal sederhana yang dapat dilakukan oleh masyarakat seperti memetakan wilayah berpotensi banjir dan longsor, serta melihat kondisi tanah di lapangan.
Selain itu, curah hujan tinggi dan berdurasi lama dapat memicu potensi banjir.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar