Seperti virus H1N1 2009, virus babi yang baru diidentifikasi itu dapat melekat pada jenis asam sialic yang melapisi saluran pernapasan seseorang, dan juga dapat mereplikasi dalam sel manusia yang tumbuh dalam sebuah piring, peneliti melaporkan 29 Juni di Prosiding National Academy of Sciences.
Dilansir dari Science News, berikut adalah empat hal yang perlu diketahui tentang virus flu babi G4.
1. Virus mulai beredar pada babi pada 2013
Jinhua Liu, seorang peneliti influenza di Universitas Pertanian Cina di Beijing, dan rekan-rekannya menganalisis lebih dari 30.000 sampel usap hidung atau paru-paru dari babi di 10 provinsi di Cina utara dan tengah untuk virus influenza selama tujuh tahun, dari 2011 hingga 2018.
Virus G4 muncul pada babi di tahun 2013 dan di tahun-tahun berikutnya, itu menjadi lebih umum. Pada 2016, itu adalah bentuk dominan dari virus influenza yang beredar pada babi yang diuji.
“Itu berarti bahwa virus ini sangat bagus untuk membuat babi menjadi babi,” kata Culhane.
Baca Juga: Terungkap, Ahli Menyatakan Jika Flu Babi 2020 yang Melanda China Jenis Baru dan Lebih Ganas
Source | : | sciencenews.org |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar