GridHEALTH.id - Lebih dari enam bulan sudah kita hidup dalam bayang-bayang virus corona.
Sampai saat ini virus yang menyebabkan orang menderita Covid-19 masih terus bertambah jumlahnya dan belum diketahui akan berakhir kapan.
Bahkan, belum lama ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan masyarakat dunia soal perkembangan pandemi virus Corona (Covid-19).
Baca Juga: Update Covid-19; WARNING!, WHO: Covid-19 Semakin Cepat, Fase Baru Berbahaya
Di mana pada 20 Juni lalu, WHO menyatakan pandemi Covid-19 ada dalam fase baru dan berbahaya.
Tak hanya itu, WHO juga menyebut virus corona menyebar semakin cepat.
"Pandemi semakin cepat. Lebih dari 150 ribu kasus baru Covid-19 dilaporkan ke WHO kemarin," Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers virtual pada Jumat (19/6/20), seperti dikutip dari AFP.
"Dunia ada dalam fase baru dan berbahaya. Banyak orang dipahami sudah bosan dengan berada di dalam rumah. Negara-negara dipahami sangat bersemangat untuk membuka masyarakat dan perekonomian," ujar Tedros.
Baca Juga: Seakan Pandemi Tak Akan Berakhir dalam Waktu Dekat, WHO Peringati: 'Yang Terburuk Belum Datang'
"Tapi virus masih menyebar cepat, masih mematikan dan kebanyakan orang masih rentan," tambahnya.
Senada dengan hal itu, pakar penyakit menular top di Amerika Serikat mengatakan pada hari Kamis, bahwa jenis virus corona yang lebih menular kemungkinan akan muncul.
Hal itu sebagaimana disampaikan Anthony Fauci, Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, dalam sebuah wawancara dengan The Journal of American Medical Association, Kamis (2/7/2020), seperti dikutip dari Nypost.
Fauci mengatakan, penelitian menunjukkan Italia dihancurkan oleh jenis virus corona yang berbeda dari yang berasal di Wuhan, China.
Baca Juga: Langkah Keras Dilakukan, Italia Telah Ratakan Kurva Penyebaran Covid-19
Perbedaan utama antara keduanya, kata Fauci, adalah bahwa versi Italia beralih dari orang ke orang secara lebih efektif, sehingga membuatnya semakin sulit untuk dikendalikan.
"Sepertinya virus itu bereplikasi lebih baik dan mungkin lebih menular," kata Fauci.
Baca Juga: Kapolri Cabut Larangan Berkerumun, Unjuk Rasa Diperbolehkan Asal dengan Satu Syarat
Penelitian yang dirujuknya, yang dirilis oleh para peneliti yang berafiliasi dengan Sheffield Covid-19 Genomics Group, menyatakan bahwa jenis baru ini "telah menjadi bentuk yang paling umum dalam pandemi global."
Namun, para peneliti juga tidak menemukan bukti bahwa jenis baru ini menyebabkan gejala yang lebih buruk daripada yang asli.
Pada hari Kamis (2/7/2020), Amerika Serikat diketahui melaporkan kasus positif virus corona sebanyak 57,236 kasus.
Dengan demikian, total kasus yang dilaporkan negara itu sampai dengan hari ini ialah 2,837,189 kasus.
Baca Juga: Kasus Corona Meningkat Drastis di Amerika Serikat, Pejabat Daerah Buat Kebijakan Sendiri
Tak hanya itu, Amerika Serikat juga melaporkan penambahan kasus kematian akibat virus corona pada Kamis (2/7/2020) kemarin, sejumlah 687.
Sehingga total kematian akibat virus corona di negara dengan urutan pertama kasus virus corona itu mencapai 131,485 kasus kematian.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | nypost.com,AFP |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar