GridHEALTH.id - Provinsi Jawa Barat, tepatnya di Kota Sukabumi telah mempersiapkan tahun ajaran baru 2020/2021.
Beberapa sekolah di wilayah kepemimpinan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ini memang diketahui telah mendapatkan izin untuk kembali menyelenggarakan pembelajaran tatap muka di sekolah.
Namun, hal tersebut juga diiringi dengan berbagai persyaratan, salah satunya wilayah tersebut sudah berada di zona kewaspadaan hijau.
"Tatap muka untuk sekolah yang dijinkan dibuka terbatas di zona kewaspadaan hijau seperti Kota Sukabumi ini" tulis Ridwan Kamil, dikutip dari Twitter @ridwankamil, Rabu (8/7/2020).
Melalui akun media sosial Twitter, Ridwan Kamil membagikan sejumlah simulasi persiapan tatap muka di sekolah wilayah Kota Sukabumi tersebut.
Bahkan, Wakil Presiden Ma'ruf Amin dam Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, ikut serta mengunjungi sekolah tersebut.
Baca Juga: Pikirkan Keselamatan Anak, Anies 'Keukeuh' Belum Mau Buka Sekolah di DKI
Kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah tersebut dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan.
Selain itu, pihak sekolah juga telah menyediakan sejumlah fasilitas yang dibutuhkan, misalnya tempat cuci tangan.
Bahkan di masing-masing ruang kelas, setiap meja telah dipasanggi penyangga juga meja dan kursi yang diletakkan berjauhan antara satu dengan yang lainnya, sehingga menimalisir terjadinya kontak fisik maupun penularan virus.
Dijelaskan Ridwan Kamil, proses belajar mengajar tatap muka di sekolah tersebut akan berlangsung selama 4 sampai 5 jam, tanpa jam istirahat.
Siswa diperkenankan untuk datang, belajar, kemudian langsung pulang. Kegiatan di luar itu ditiadakan.
Selanjutnya, Ridwan Kamil juga menjelaskan, para siswa di satu kelas akan dibagi menjadi 2 sampai 3 shift.
Baca Juga: PPDB Jalur Zonasi 2020 Bikin Siswa Stres, Komnas PA; Ada yang Coba Bunuh Diri
Tak hanya itu, Mantan Wali Kota Bandung ini juga memaparkan, kegiatan belajar mengajar secara daring juga tetap dilaksanakan, yakni 1 atau dua minggu, lalu ada pula yang tatap muka selama 1 atau dua minggu.
Nantinya jadwal shift ini akan berlaku setiap dua hingga 3 hari secara bergantian.
Baca Juga: Tak Punya Kuota Untuk Ikuti Kelas Online Selama Pandemi, Siswa Ini Depresi dan Nekat Bunuh Diri
Meski pembelajaran tatap muka ini akan dilaksanakan, namun ada pengecualian bagi siswa yang berdomisili di zona non hijau. Mereka belum dibolehkan datang tatap muka ke sekolah.
Memulai kembali kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah memanglah tidak mudah. Sebab, ada kemungkinan risiko terjadinya penularan virus corona.
Atas kondisi itu, Ridwan Kamil mengatakan, kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah merupakan pilihan dari masing-masing orang tua siswa.
Baca Juga: Sekolah Akan Dibuka Awal Tahun 2021, IDAI Berikan Anjuran Belajar Mengajar saat Pandemi Covid-19
"Walaupun sudah zona hijau, namun orang tua boleh memilih anaknya untuk tetap belajar daring dari di rumah jika itu menjadi pilihannya. Semua dilakukan dengan kehati-hatian dan selalu perlahan bertahap." tulis Ridwan Kamil.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar