Studi: 1 dari 5 Orang di Seluruh Dunia Berisiko Mengembangkan Covid-19 yang Parah

Mereka menemukan bahwa sekitar 22% populasi dunia memiliki setidaknya satu kondisi mendasar yang membuat mereka berisiko terkena Covid-19 yang parah.

Kurang dari 5% orang yang berusia di bawah 20 tahun melaporkan kondisi yang mendasari ini; jumlah itu melonjak hingga lebih dari 66% dari mereka yang berusia di atas 70 tahun, para penulis menemukan.

Baca Juga: Tergolong Orang Paling Rentan, Inilah 9 Cara Pencegahan Penularan Virus Corona bagi Lansia

Terlebih lagi, diperkirakan 1 dari 25 orang, atau 349 juta orang di seluruh dunia, berisiko mengalami Covid-19 parah dan akan memerlukan rawat inap jika terinfeksi.

Sekali lagi, risiko meningkat dengan usia: kurang dari 1% dari orang yang lebih muda dari 20 dan sekitar 20% dari mereka yang 70 dan lebih tua akan memerlukan rawat inap.

Baca Juga: Pastikan Lansia Terhindar Covid-19, Kemensos Bagikan 6 Ribu Paket Sembako

Para penulis menemukan bahwa risiko infeksi parah paling tinggi di negara-negara dengan populasi yang lebih tua, negara-negara Afrika dengan tingkat HIV / AIDS yang tinggi dan pulau-pulau kecil yang memiliki tingkat diabetes yang tinggi, menurut laporan itu.(*)

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

Salam sehat. Meski secara resmi menyatakan telah menghentikan uji coba obat Hydroxychloroquine, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tetap menargetkan agar segera mendapatkan hasil dari uji klinis yang dilakukan obat-obatan yang mungkin efektif untuk mengobati pasien Covid-19. Mereka pun mengharapkan dapat melihat hasilnya dalam dua minggu ke depan. Selengkapnya klik link di bio. #BerbagiCerita #HadapiCorona #BerantasStunting #GridHealthID #GridNetwork #infokesehatan #healthinfo #worldhealth #WHO #obatCovid19 #Covid19 #ujicoba #hydroxychloroquine #pasienCovid19 #vaksinCovid19 #pengobatan #perawatanCovid19 #coronavirus #viruscorona

A post shared by GridHEALTH (@gridhealth_id) on Jul 6, 2020 at 3:48am PDT

 #berantasstunting #hadapicorona

PROMOTED CONTENT