Baru Tahu Ada Penambahan Kasus Baru Covid-19, Presiden Jokowi Naik Pitam; Ini Sudah Lampu Merah

GridHEALTH.id - Adanya penambahan kasus baru virus corona (Covid-19) di Indonesia membuat Presiden Joko Widodo kembali naik pitam.

Kali ini kekesalannya itu ia ungkapkan saat berkunjung di Kantor Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah, Kamis (9/7/2020).

Baca Juga: Cara Mudah Merawat Tali Pusat Bayi Baru Lahir, Bebas Infeksi

Menurut Jokowi penambahan kasus ini harus menjadi kewaspadaan bagi semua pihak.

Bahkan ia tak segan menyebut penambahan kasus tersebut sebagai tanda lampu merah Covid-19 di tanah air.

"Perlu saya ingatkan, ini sudah lampu merah lagi. Hari ini secara nasional kasus positif ini tinggi sekali, 2.657," kata Presiden Jokowi melalui siaran Youtube.

Baca Juga: Update Covid-19; Dr. Anthony Fauci Akhirnya Buka Suara Tegas Menjawab Desakan Ilmuwan Aerobiologi Prihal Penularan Covid-19 Melalui Udara

Baca Juga: Update Covid-19; Dr. Anthony Fauci Akhirnya Buka Suara Tegas Menjawab Desakan Ilmuwan Aerobiologi Prihal Penularan Covid-19 Melalui Udara

Presiden Jokowi menegaskan bahwa sebaran kasus Covid-19 di seluruh Tanah Air sangat tergantung dengan bagaimana pemerintah daerah mengendalikannya.

Oleh sebab itu, ia pun memberi peringatan kepada Gugus Tugas di Kalimantan Tengah untuk bekerja secara maksimal.

"Tadi baru saja lima menit yang lalu saya mendapatkan laporan bahwa di sini yang positif 1.093. Memang masih pada angka kecil. Dalam perawatan 393 dan sembuh di angkat 634. Meninggal 66," kata Presiden Jokowi.

Baca Juga: Penyebab dan Solusi Carpal Tunnel Syndrome yang Rasanya Seperti Kesemutan di Tangan, Jangan Dikit-dikit Dihubungkan dengan Covid-19

Meski angka yang dilaporkan masih kecil,  tapi jika tidak dikendalikan dengan baik, maka angkanya bisa bertambah banyak.

"Ini jangan dianggap enteng. bisa menyebar kemana-mana," kata dia.

Baca Juga: Tetap Dukung Nutrisi Anak di Masa Pandemi, Danone SN dan LIPI Ciptakan Produk Suplementasi Gizi

Presiden Jokowi dalam kesempatan itu sekaligus mengingatkan bahwa pandemi ini tak hanya berdampak pada kesehatan, namun juga ekonomi.

Kepala Negara meminta sektor ekonomi ini juga tak dilupakan.

"Sisi kesehatan memang sangat penting. Sisi ekonomi juga sangat penting. Dua- duanya tidak bisa dilepas satu dengan yang lain," kata dia.

Diketahui berdasarkan data dari www.covid19.go.id pada Kamis (9/7/2020), terjadi penambahan sebanyak  2.657 kasus baru positif corona di tanah air.

Baca Juga: Rentan Terpapar Covid-19, Tenaga Medis Wajib Berkumur 4 Kali Sehari, Adakah Efek Samping bagi Kesehatan Mulut?

Dengan demikian, membuat jumlah kasus positif Covid-19 per hari Kamis menjadi 70.736 kasus.

Untuk jumlah pasien yang sembuh bertambah sebanyak 1.066 orang.

Sehingga total pasien sembuh yakni 32.651 orang.

Sedangkan 3.417 pasien positif virus corona dilaporkan meninggal dunia.(*)

Baca Juga: 105 Warganya Terinfeksi Corona, Wali Kota hingga Gubernur Jabar Gerak Cepat Telusuri Kontak dan Amankan Lokasi Sekitar

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

Salam sehat. Selama berbulan-bulan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersikeras bahwa Covid-19 ditularkan melalui tetesan yang dikeluarkan ketika orang batuk atau bersin. Tetesan itu yang tidak melekat di udara, melainkan jatuh ke permukaan, oleh karenanya mencuci tangan telah diidentifikasi sebagai langkah pencegahan utama. Kendati demikian, sebanyak 239 ilmuwan dari 32 negara tidak setuju anggapan tersebut. Selengkapnya klik link di bio. #BerbagiCerita #HadapiCorona #GridHealthID #GridNetwork #infokesehatan #healthinfo #worldhealth #viruscorona #coronavirus #Covid19 #penularanCovid19 #penularanviruscorona #WHO #pandemi #pandemic #virus #virustransmission #penularan

A post shared by GridHEALTH (@gridhealth_id) on Jul 9, 2020 at 3:00am PDT

 #berantasstunting

#hadapicorona

PROMOTED CONTENT