GridHEALTH.id - Ketika kasus virus corona kian meningkat, seorang pejabat kesehatan di Amerika Serikat justru menilai menutup sekolah berisiko terhadap kesehatan masyarakat yang lebih besar.
Seperti diketahui, tahun ajaran baru akan segera dimulai kembali. Di Indonesia sendiri, tahun ajaran 2020/2021 akan dilaksanakan pada Senin (13/07/20) mendatang.
Sama seperti halnya tahun ajaran kemarin, tahun ajaran baru ini akan dilaksanakan beriringan dengan pandemi Covid-19.
Dalam hal ini, sejumlah negara diketahui telah membuka kembali sekolah dan kegiatan belajar mengajar dilakukan secara tatap muka. Contohnya di Vietnam.
Baca Juga: Walau Ada Peningkatan Kasus Covid-19, Jawa Barat Berani Terapkan KBM Tatap Muka
Namun, masih banyak pula sekolah di berbagai negara yang memilih untuk menutup sekolah-sekolah demi mencegah terjadinya penularan virus corona yang semakin meluas.
Pada hari Kamis, Robert Redfield, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit A.S. AS (CDC) mengatakan, menjaga sekolah tetap tutup pada tahun akademik mendatang adalah risiko yang lebih besar bagi kesehatan anak daripada membukanya kembali, bahkan di tengah pandemi Covid-19.
Dilansir dari Reuters, Redfield mengatakan pedoman yang diberikan CDC pada sekolah yang beroperasi selama pandemi dirancang untuk memfasilitasi pembukaan kembali mereka, dan dia akan "kecewa" jika mereka digunakan sebagai alasan untuk membuat mereka tetap tertutup.
Baca Juga: Sekolah Dibuka Kembali, Anak-anak di Prancis dan Finlandia Terinfeksi Covid-19
"Saya tidak bisa melebih-lebihkan betapa pentingnya saya pikir sekarang untuk membuka kembali sekolah-sekolah kita di negara ini," kata Redfield di KTT virtual Theim's Health Reimagined.
"Alasan saya mendorongnya adalah karena saya benar-benar percaya itu untuk manfaat kesehatan masyarakat anak-anak ini." tambahnya.
Baca Juga: Usai 3 Bulan Ditutup, Anak-anak di Vietnam Senang Bisa Kembali Sekolah
Pada hari Rabu, Presiden Donald Trump mengecam pedoman CDC bagi sekolah untuk dibuka kembali sebagai "tidak praktis" dan "mahal".
Trump telah meminta sekolah untuk membuka kembali, tetapi tidak ada rencana federal untuk mengoordinasikan upaya tersebut.
Redfield mengatakan pada hari Kamis bahwa tidak ada pedoman CDC tentang pembukaan kembali sekolah yang secara inheren terlalu mahal untuk ditangani oleh sekolah.
Dia mengatakan dia tidak ingin sekolah menjadi "berlebihan" dengan gagal mengenali bahwa virus itu "relatif jinak" bagi kaum muda.
Baca Juga: Akan Normal Lagi, IDI Komentari Rencana Pemerintah Membuka Kembali Sekolah di Masa Pandemi Covid-19
Saat ini, sekolah-sekolah AS sedang berjuang untuk mempersiapkan tahun akademik mendatang ketika pandemi melonjak secara nasional.
Berdasarkan data yang tercatat di laman Worldometers, Amerika Serikat diketahui telah melaporkan kasus virus corona melampaui angka 3,2 juta. Dari jumlah itu, lebih dari 134 ribu orang dinyatakan meninggal dunia.
Hingga saat ini, Amerika Serikat masih tercatat sebagai negara dengan kasus positif virus corona dan kematian tertinggi di dunia.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | Reuters |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar