GridHEALTH.id - Kabar buruk datang dari wilayah DKI Jakarta, dimana kasus positif virus corona (Covid-19) harian disana disebut kembali tinggi.
Bahkan lonjakan kasus Covid-19 ini mencapai dua kali lipat setiap harinya.
Alhasil kondisi ini membuat Gubernur Anies Baswedan mengancam akan menghapus segala kebijakan pelonggaran yang dilakukan selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi.
Baca Juga: Update Covid-19; Bepergian Tak Perlu Lagi Surat Hasil Rapid Test ataupun PCR
“Saya ingatkan pada semua jangan sampai situasi ini jalan terus, sehingga kita harus menarik rem darurat atau emergency brake,” kata Anies.
Ia juga mengatakan bila kondisi ini tidak terus membaik, Pemprov DKI memiliki opsi untuk menutup kembali segala kegiatan diluar rumah.
“Bila itu terjadi, maka kita semua harus kembali dalam rumah, kegiatan perekonomian terhenti, kegiatan keagamaan terhenti, kegiatan sosial terhenti. Kita semua akan merasakan kerepotannya bila situasi ini berjalan terus,” sambung Anies.
Baca Juga: Corona Belum Usai, Ratusan Babi di Palembang Mati Mendadak Terinfeksi Virus Flu Babi Afrika
Cara yang bisa dilakukan warga Jakarta agar kondisi itu tak terjadi yakni patuh terhadap protokol kesehatan yang telah ditetapkan.
Hal pertama yang penting dilakukan adalah tetap menggunakan masker, di mana dan kapan saja.
Kemudian selalu menjaga jarak aman kurang lebih satu meter antara satu dan lainnya. Jumlah orang dalam suatu ruangan juga harus 50 % dari total kapasitas yang ada.
“Dan yang paling penting dari semuanya jangan ragu untuk mengingatkan siapapun kapanpun-di manapun. Ingatkan, tegur bila ada yang tidak pakai masker, bila tidak jaga jarak, bila ruangan lebih dari kapasitas 50 %, bila tidak melakukan cuci tangan,” ujar Anies.
Dilaporkan sebelumnya, dalam sepekan terakhir Provinsi DKI Jakarta mencatat tiga kali penambahan kasus Covid-19 terbanyak.
Penambahan itu terjadi pada Rabu (8/7/2020) dengan 344 kasus, Sabtu (11/7/2020) dengan 359 kasus, dan hari ini, Minggu (12/7/2020) dengan 404 kasus.
Anies mengakui tingginya jumlah kasus pada hari merupakan sebuah lonjakan meski Pemprov DKI terus menambah kapasitas pengetesan PCR.
Pengakuan Anies itu berdasarkan positivity rate DKI yang mencapai 10,5 % dari total orang yang melakukan PCR.
Ia juga menyampaikan bahwa sebanyak 66 % diantara penambahan kasus positif tersebut berasal dari orang yang tak meiliki gejala klinis.
Baca Juga: Mudah Didapat, Ini 5 Bahan Alami yang Bisa Bantu Mempercepat Pengobatan ISPA
Hal ini cenderung berbahaya, karena rata-rata dari mereka tidak tahu bahwa sedang terinfeksi Covid-19.
Dengan penambahan kasus tersebut, www.covid19.go.id mencatat total kasus positif Covid-19 di Jakarta jadi sebanyak 14.361 kasus.
Dari jumlah tersebut, 9.200 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 702 orang meninggal dunia. (*)
Baca Juga: 5 Aturan Minum Air Putih Wajib Dipatuhi, Jangan Sampai Dehidrasi
#berantasstunting
#hadapicorona
Source | : | Kompas.com,www.covid19.go.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar