GridHEALTH.id - Saat pemerintah mempersiapkan warganya memasuki fase New Normal, kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia justru kembali melonjak.
Berdasarkan data dari www.covi19.go.id, pada Minggu (12/7/2020) menunjukkan, terdapat 1.681 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Penambahan kasus baru itu menyebabkan kini ada 75.699 kasus Covid-19 di Indonesia, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.
Disisi lain, Pakar epidemiologi Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono menyebutkan tingginya angka tersebut, bahkan disebut belum mencapai puncak gelombang pertama.
Baca Juga: Sebut Pria Indonesia Lemah, Nikita Mirzani Rilis Obat Kuat yang Diklaim Aman:
Baca Juga: Beda dari Pemerintah, Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Minta Rapid Test Dihentikan
"Kita belum mencapai gelombang pertama, sekarang lagunya masih naik-naik ke puncak gunung, gunung ini yang harus kita sadari.
Sampai akhir tahun pun kalau kita tidak berubah cepat ya belum selesai," kata Pandu dalam sebuah diskusi, Sabtu (11/7/2020).
Menurut Pandu, ada dua hal yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan pandemi.
Baca Juga: Jangan Pernah Menurunkan Masker yang Dipakai ke Dagu, Ini Akibatnya
Pertama, penduduk harus melakukan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Dalam hal ini, Pandu mendorong pemerintah untuk lebih giat mengedukasi masyarakat terkait pentingnya 3M guna mencegah penularan Covid-19.
Baca Juga: Agar Makanan Awet dan Bebas Bakteri, Penting Memilih Wadah Penyimpanan Makanan yang Tepat
"Kita lupa, waktu pembatasan sosial berskala besar, masyarakat hanya disuruh-suruh dan sebagainya, diregulasi-diregulasi, padahal masyarakat kita itu yang bisa menata," ujar dia.
Kedua, pemerintah harus melakukan surveillance dengan melakukan tes secara akurat, pelacakan, dan mengisolasi.
"'Hanya cara itulah kita bisa mengendalikan pandemi dengan cepat sekaligus membuka kegiatan-kegaitan masyarakat supaya pulih ekonominya," kata Pandu.
Ia menambahkan, untuk mengantisipasi gelombang kedua, pemerintah mesti mengidentifikasi klaster-klaster yang berpotensi menjadi sumber penularan.
Beberapa klaster yang dimaksud Pandu adalah pasar tradisional, pondok pesantren, serta sekolah kedinasan di mana para peserta didiknya tinggal di asrama.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | TribunWow,www.covid19.go.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar