GridHEALTH.id - Baru-baru ini, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyebut dirinya berkomitmen untuk melindungi para tenaga medis selama masa pandemi.
Ia tidak ingin ada lagi tenaga medis yang gugur karena menangani pasien Covid-19.
Baca Juga: IDI: Tingkat Kematian Tenaga Kesehatan di Indonesia Akibat Covid-19 Tertinggi di Dunia
“Komitmen dari awal. Kami tidak ingin ada lagi tenaga kesehatan yang gugur (akibat menangani pandemi Covid-19),” kata Doni melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (17/7/2020).
Adapun perlindungan yang ditawarkan Doni Monardo, yaitu memberikan tempat istirahat dan relaksasi bagi tenaga medis berupa hotel, di mana maksud tujuannya untuk menghindarkan para tenaga medis dari paparan virus corona yang mungkin terjadi seandainya para tenaga medis langsung pulang ke rumah setelah bertugas.
Tak hanya itu, Doni juga menyatakan jika para tenaga medis yang meninggal akibat Covid-19 ini juga akan diberikan donasi Rp 100 miliar.
"Ada pihak swasta yang memberikan donasi senilai Rp 100 miliar yang akan diprioritaskan untuk para tenaga medis yang wafat. Hal itu di luar bantuan dari pemerintah,” terang Doni.
Bantuan tersebut tidak hanya berasal dari pemerintah, tetapi juga pihak swasta. Namun demikian, saat ini bantuan itu masih dalam proses.
Usut punya usut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memberikan santunan bagi tenaga medis yang meninggal dunia akibat terpapar virus corona saat melakukan tugasnya, sebesar Rp 300 juta per orang.
Sementara itu, tingkat kematian tenaga kesehatan akibat infeksi virus corona di Indonesia disebut-sebut menjadi angka kematian tertinggi di di antara negara Asia Tenggara, bahkan di dunia.
Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Wakil Ketua Umum PB IDI (Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia), dr Adib Khumaidi.
Adib memperkirakan jumlah kematian pada tenaga kesehatan akibat virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 ini akan terus terjadi di bulan Juli 2020, dan angkanya tidak jauh berbeda dari bulan lalu.
Baca Juga: Anak 9 Tahun Terinfeksi Covid-19 dan Penyakit Kawasaki Bersamaan
"Enggak jauh beda, sekitar 5 sampai 6%, apalagi karena ada peningkatan angka kematian pada dokter dan perawat. Saya belum dapat informasi baru kalau dari dokter gigi," kata dr Adib.
Menurut data dari Amnesty International pada Senin (13/7/2020), setidaknya 89 tenaga kesehatan yang meninggal dunia akibat Covid-19 ini, yaitu mencakup dokter, dokter gigi dan perawat.
Adapun rinciannya adalah 60 dokter, 23 perawat, dan 6 dokter gigi.
Sementara itu, jumlah infeksi pada tenaga kesehatan berdasarkan pengawasan oleh Amnesty International hingga 12 Juni 2020 adalah sebanyak 878 kasus.
Beberapa di antaranya adalah di 174 kasus di DKI Jakarta, 225 kasus di Jawa Timur, dan 110 di Jawa Tengah.
Adapun beberapa penyebab kematian tenaga medis di Indonesia akibat Covid-19, yaitu minimnya APD yang memungkinkan penularan virus corona lebih cepat, beban kerja dan kesehatan mental, hingga minimnya dfasilitas rumah sakit dan tes Covid-19. (*)
#hadapicorona
Source | : | Kompas.com,GridHealth.ID |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar