Lebih lanjut, para ahli mengatakan sekolah perlu mempersiapkan diri agar infeksi muncul.
Selain menerapkan jarak fisik, kebersihan tangan dan masker, sekolah juga harus memutuskan kapan dan bagaimana menguji siswa dan staf, serta menentukan kapan dan berapa lama untuk meminta orang untuk karantina.
Kemudian, sekolah juga perlu memutuskan kapan harus menutup dan membuka kembali sekolah.
Baca Juga: Sekolah Dibuka Kembali, Anak-anak di Prancis dan Finlandia Terinfeksi Covid-19
Tetapi mereka menghadapi tantangan monumental karena bukti penularan di sekolah masih jauh dari meyakinkan sejauh ini, kata para ahli.
Beberapa negara seperti Denmark dan Finlandia telah berhasil membuka kembali sekolah, tetapi yang lain, seperti China, Israel dan Korea Selatan, harus menutupnya kembali.
Baca Juga: Nekat Mengaktifkan Kembali Sekolah Saat Pandemi Covid-19, Ini Contohnya yang Menelan Korban
"Orang-orang, tergantung pada ideologi mereka tentang pembukaan sekolah, memilih bukti mana yang akan disajikan - dan itu perlu dihindari," kata Jeffrey Shaman, seorang ahli epidemiologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Mailman di Universitas Columbia di New York.(*)
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | CDC,NYpost |
Penulis | : | Levi Larassaty |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar