Meski studi ini baru dilakukan terbatas pada Eropa, para peneliti mengingatkan bahwa hasilnya dapat dipengaruhi oleh ketidakpastian seperti kematian yang dihitung secara berbeda di beberapa negara.
"Ini adalah upaya pertama untuk menghubungkan tingkat kematian dengan konsumsi makanan," ucap Jean, seperti dilansir dari South China Morning Post.
Baca Juga: Walau Dinilai Menambah Cita Rasa, Membakar Makanan dengan Arang Berbahaya Bagi Kesehatan
Para peneliti menemukan pola yang sama dalam konsumsi mentimun pada masyarakat Belgia, Inggris, Spanyol, Italia, Swedia dan Perancis.
Hal ini berkaitan dengan protein pada manusia yang disebut Nrf2.
Virus corona (SARS-CoV-2) yang menyebabkan penyakit Covid-19, dapat menyebabkan peradangan serius pada pasien yang sakit parah, termasuk menghasilkan partikel oksigen yang merusak.
Source | : | scmp |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar